Trauma Mendalam Siswa SD di Pinrang gegara Dibanting Teman Anak Polisi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 26 Nov 2025 09:00 WIB
Foto: Getty Images/GlobalStock
Pinrang -

Siswa SD berinisial A (7) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami trauma mendalam gegara dibanting teman sekolahnya inisial G (7) yang merupakan anak polisi. Penganiayaan itu membuat korban sempat dirawat di rumah sakit dan sudah 4 bulan tidak masuk sekolah.

Kasus dugaan penganiayaan itu terjadi di SD Islam Terpadu AI-Insan Pinrang pada 28 Juli 2025. Ibu korban, Fadhilah mengatakan pelaku merupakan anak anggota polisi yang bertugas di Kabupaten Sidrap.

"Anak saya menjadi korban penganiayaan dari temannya sendiri saat di sekolah. Iya, itu orang tua si anak (pelaku) anggota kepolisian," kata Fadhilah kepada detikSulsel, Senin (24/11/2025).


Dia menuturkan anaknya awalnya diminta memanggil pelaku masuk ke kelas namun dianiaya tanpa alasan yang jelas. Fadhilah pun menyesalkan sikap pihak sekolah karena tidak menyampaikan peristiwa itu.

"Itu anak (pelaku) tiba-tiba banting anak saya di samping kelas. Nah, yang saya sayangkan, pihak sekolah yang mengetahui kejadian tersebut tidak pernah memberitahu kepada saya selaku orang tua," bebernya.

Kasus ini terungkap saat, Fadhilah curiga anaknya tiba-tiba pendiam dan merasakan sakit di badannya. Dia lalu memutuskan membawa anaknya ke Rumah Sakit (RS) Lasinrang untuk diperiksa.

"Nanti saya tanya karena diam-diam terus baru cerita habis dibanting sama temannya. Akibatnya, leher anak saya bengkak dan ginjal bocor akibat kejadian itu. Bisa bayangkan, betapa sakitnya anak saya," jelasnya.

Dia mengungkapkan anaknya sempat dirawat di RS Lasinrang kemudian dirujuk ke RS Unhas, Makassar. Saat ini, korban masih harus menjalani kontrol rutin setiap pekannya.

"Anak saya sempat dirawat setelah dirujuk dari RS Lasinrang ke RS Unhas. Kini harus kontrol yang saya tidak tahu sampai kapan begini terus," keluhnya.

Korban Trauma-Tak Mau Sekolah

Fadhilah mengatakan setelah kejadian itu, anaknya juga mengalami trauma dan tidak mau ke sekolah. Dia menyebut sudah 4 bulan anaknya tidak masuk sekolah.

"Ini anakku trauma kalau sebut sekolah. Dia bilang takut ketemu itu anak jahat. Ini sejak Juli sampai sekarang atau kurang lebih sudah 4 bulan tidak pernah ke sekolah," jelasnya.

Dia menuturkan pelaku memang dikenal anak yang nakal di sekolah. Fadhilah mengungkapkan beberapa guru tidak mau menjadi wali kelas dari siswa tersebut.

"Pengakuan gurunya ke saya, ini anak (pelaku) dihindari (nakal) dan dihindari untuk menjadi anak wali kelasnya," bebernya.



Simak Video "Video: Heboh Mempelai Wanita di Pinrang Nyamar Pakai Cadar Ternyata Pria"


(hsr/hsr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork