Wakil Bupati (Wabup) Muna, Asrafil buka suara soal dokter kandungan RSUD LM Baharuddin Muna, dr Ruhwati yang membongkar mirisnya fasilitas medis saat melakukan operasi pasien. Asrafil membantah pengakuan Ruhwati dan mengklaim perlengkapan operasi memadai.
Asrafil awalnya menanggapi soal baju operasi yang disebut hanya tersedia dua set. Dia menyebut stok sebenarnya lebih banyak dan tidak seperti yang disampaikan Ruhwati.
"Masalahnya yang viral kemarin soal pengadaan baju buat operasi hanya dua set, ternyata ada tujuh set. Jadi tidak kurang, hanya dokter tidak konfirmasi ke penjaga ruangannya," kata Asrafil kepada wartawan dikutip Senin (21/11/2025).
Ia juga menegaskan bahwa antrean operasi saat itu memang berbarengan tiga pasien. Namun stok perlengkapan operasi ditegaskannya tersedia dan tidak terjadi kekurangan seperti yang dikeluhkan.
"Kemarin itu yang masuk tiga pasien sekaligus, jadi di sebelahnya itu ada baju. Jadi ada tujuh set semua, tidak ada kekurangan," tegasnya.
Asrafil turut mengklarifikasi soal benang dan jarum operasi yang disebut rapuh. Menurutnya, semua perlengkapan itu disiapkan sesuai standar dan mengikuti permintaan dokter.
"Benangnya juga ada untuk operasi, itu permintaan dari dokter dan tiap dokter punya standar. Semua disiapkan dan memenuhi standar, tidak ada kekurangan," ucapnya.
Ia juga menepis isu bahwa kegiatan fun run dan perjalanan dinas pegawai menggunakan dana rumah sakit. Asrafil memastikan seluruh kegiatan itu tidak dibebankan ke anggaran RSUD Muna.
"Yang disoroti perjalanan dinas, pakaian fun run, itu bukan dana dari RS. Semua itu sumbangan, dana pribadi," jelasnya.
Terkait kritik internal yang ikut mencuat, Asrafil menyebut itu bagian dari masalah manajemen yang harus dibereskan. Ia mendorong semua pihak di RSUD Muna agar saling terbuka.
"Ini masalah manajemen RS. Teman-teman dokter dan manajemen harus terbuka, jadi tidak ada dusta di antara kita," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam unggahan Ruhwati yang dilihat detikcom, dia mengeluhkan set kain operasi yang disiapkan rumah sakit hanya 2, sedangkan jadwal operasi sebanyak 3 orang. Kain penutup pasien yang kerap dikeluhkan juga tak kunjung tersedia.
Tak hanya itu, ia juga mengeluhkan jarum operasi yang rapuh. Dalam kondisi operasi pasien, Ruhwati memperlihatkan benang-benang yang digunakan mudah putus sekali ditarik. Dia juga menyoroti kerusakan pendingin ruangan.
"Kalau tidak keterlaluan saya tidak ekspos seperti ini, tapi keluhan kami tidak pernah digubris," tulis Ruhwati dalam unggahannya, Kamis (20/11).
Simak Video "Video Warga Ngamuk di RSUD Muna Barat: Perawat Dikejar-Kursi Dilempar"
(asm/sar)