Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka mempertanyakan anggaran dana alokasi khusus (DAK) fisik Pemkab Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang belum terserap sebesar Rp 42,04 miliar. Rieke heran anggaran itu seharusnya bisa digunakan untuk memperbaiki SDN 156 Kalukubodo yang sempat viral usai gurunya memvideokan kondisi atap dan plafon sekolah yang ambruk.
Rieke awalnya membeberkan data postur transfer keuangan daerah (TKD) Kabupaten Bulukumba dari pemerintah pusat yang cukup besar pada 2025. Data per 17 November 2025, Pemkab Bulukumba mendapatkan anggaran sebesar Rp 1,174 triliun.
"Postur TKD Kabupaten Bulukumba transfer ke daerah dari pemerintah pusatnya Rp 1,174 triliun dan untuk pembangunan fisiknya yang disebut dana alokasi khusus fisik ada Rp 108,96 miliar," ungkap Rieke di instagramnya dikutip detikSulsel, Selasa (18/11/2025).
Dari total anggaran tersebut, anggaran yang sudah terserap disebut sudah mencapai Rp 66,92 miliar atau sekitar 61,42%. Rieke pun menyinggung sisa anggaran yang belum terserap menjelang akhir tahun anggaran 2025.
"Artinya masih ada sisanya yaitu sebesar Rp 42,04 miliar. Ini sudah mau akhir November, Desember bentar lagi selesai tutup buku 2025," tuturnya.
Legislator PDIP itu lantas mempertanyakan sisa anggaran yang belum direalisasikan Pemkab Bulukumba. Rieke menganggap sisa anggaran sebesar itu seharusnya bisa digunakan untuk memperbaiki sekolah.
"Tuh kan anggarannya ada, udah mau akhir tahun terus katanya dibangunnya, dibenerinnya baru nanti di 2026. Kenapa nunggu 2026? Pakai aja itu sisa anggaran, masih ada loh transfer pusat ke daerah untuk fisik yang belum terserap untuk Kabupaten Bulukumba," ucap Rieke.
Sebelumnya diberitakan, Rieke menyoroti kasus guru SDN 156 Kalukubodo, Ahmad Firman DM yang meminta maaf usai memvideokan kondisi sekolah yang rusak. Atap dan plafon sekolah ambruk usai diterjang angin kencang pada Selasa (11/11).
Namun Ahmad justru menyampaikan permintaan maaf dan mengklarifikasi rekaman video tersebut. Situasi yang dialami Ahmad pun viral di media sosial usai diduga diintimidasi.
"Ada sekolah di Bulukumba yang rusak lalu diviralkan sama gurunya dipanggil sama satgas dari dinas pendidikan. Habis itu meminta maaf dibacakan sambil gemetar," ucap Rieke.
Rieke menganggap kasus yang menimpa Ahmad bentuk dari bullying atau perundungan. Dia mengaku heran guru yang ingin sekolahnya diperbaiki justru meminta maaf karena merekam kerusakan sekolah.
"Itu sekolah negeri loh. Jadi kenapa aku merasa bahwa, perasaanku aja sih, bahwa itu contoh bullying yang terjadi pada orang dewasa, sampai gemeteran," imbuhnya.
Simak Video "Video: Viral Guru Dipanggil Disdik Setelah Videokan Atap Sekolah Ambruk"
(sar/hsr)