Kasus SDN 156 Kalukubodo, Rieke Minta Menkeu Purbaya Audit Disdik Bulukumba

Kasus SDN 156 Kalukubodo, Rieke Minta Menkeu Purbaya Audit Disdik Bulukumba

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Selasa, 18 Nov 2025 13:30 WIB
Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDI-P, Rieke Diah Pitaloka meminta Pelindo II kembali mempekerjakan outsourcing JICT dan Jasa Armada Indonesia.
Foto: Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka. (dok. JICT)
Bulukumba -

Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Purbaya Yudhi Sadewa mengaudit Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Rekomendasi ini menyusul kasus guru SDN 156 Kalukubodo, Ahmad Firman DM yang meminta maaf usai memvideokan atap dan plafon sekolah yang ambruk.

"Ini aku dapat informasi anggaran dari transfer pusat ke daerah untuk Kabupaten Bulukumba. Pak Purbaya tolong dilihat, bener nggak nih anggarannya sebesar ini dan ada yang belum terserap loh termasuk untuk fisik," ujar Rieke di instagram pribadinya dikutip detikSulsel, Selasa (18/11/2025).

Rieke mengungkap, postur transfer keuangan daerah (TKD) Kabupaten Bulukumba dari pemerintah pusat 2025 mencapai Rp 1,74 triliun. Dari total anggaran itu, Rp 108,96 miliar di antaranya merupakan dana alokasi khusus (DAK) fisik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk pembangunan fisiknya yang disebut dana alokasi khusus fisik ada Rp 108,96 miliar yang sudah terserap Rp 66,92 miliar jadi sekitar 61,42%. Artinya masih ada sisanya yaitu sebesar 42,04% miliar. Ini sudah mau akhir November, Desember bentar lagi selesai tutup buku 2025," tuturnya.

Legislator PDIP ini lantas mempertanyakan realisasi anggaran tersebut. Rieke menganggap sisa anggaran tersebut seharusnya bisa digunakan untuk memperbaiki bangunan sekolah yang rusak.

ADVERTISEMENT

"Tuh, kan anggarannya ada, udah mau akhir tahun, terus katanya dibangunnya, dibenerinnya baru nanti di 2026. Kenapa nunggu 2026? Pakai aja itu sisa anggaran, masih ada loh transfer pusat ke daerah untuk fisik yang belum terserap untuk kabupaten Bulukumba," jelas Rieke.

Dalam narasi videonya yang diunggah di instagram, Rieke juga memberikan tiga rekomendasi untuk menyelesaikan permasalahan di SDN 156 Kalukubodo. Salah satunya mendukung Kemendagri dan BPK RI untuk audit Keuangan Daerah Kabupaten Bulukumba, khususnya Disdik Bulukumba.

"Mendukung Kementerian Keuangan untuk memberi ruang diskresi DAK Fisik 2025 Kabupaten Bulukumba yang belum terserap dapat digunakan untuk perbaiki SDN 156 Kalukubodo di tahun 2025," ucap Rieke.

Rieke juga mendukung Pemerintah dan DPRD Provinsi Sulsel memberi atensi, serta mendesak Pemkab dan DPRD Bulukumba untuk mengeluarkan kebijakan perbaikan SDN 156 Kalukubodo. Selain itu memanggil Disdik atas dugaan intimidasi kepada guru bernama Ahmad Firman yang berjuang agar siswa dapat bersekolah dengan aman dan nyaman.

Sebelumnya diberitakan, guru SDN 156 Kalukubodo Ahmad Firman DM, tiba-tiba meminta maaf hanya karena merekam atap sekolahnya yang ambruk. Atap dan plafon sekolah ambruk usai diterjang angin kencang pada Selasa (11/11).

Sementara itu, Disdik Bulukumba berdalih tidak ada tekanan dalam permintaan maaf tersebut. Dia menyinggung Firman juga mengakui tidak ada tekanan seperti dalam video permintaan maaf yang dibuatnya.

"Kita tidak bisa komentari itu karena kan haknya beliau. Di video juga kan dibilang di situ tidak ada tekanan," ujar Kepala Disdikbud Bulukumba Andi Buyung Saputra kepada detikSulsel, Jumat (14/11).

Kendati demikian, Buyung mengakui pihaknya memang memanggil guru tersebut untuk melakukan klarifikasi. Dia berdalih ada informasi yang tidak tepat dalam video awal yang dibuat guru itu.

"(Di dalam video yang direkam guru dinarasikan) informasi yang membahayakan anak-anak. Di situ kan tidak ada aktivitas pembelajaran. Jadi saya rasa ada disinformasi yang perlu diluruskan," terangnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads