Ditjen Dikti Buka Suara soal Bullying Mahasiswa Unud yang Bunuh Diri

Tim detikEdu - detikSulsel
Sabtu, 18 Okt 2025 16:30 WIB
Foto: Tangkapan layar Instagram @univ.udayana
Jakarta -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemdiktisaintek) buka suara soal kasus sejumlah mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang melakukan perundungan atau bullying terhadap TAS (22) yang tewas usai melompat dari lantai empat gedung. Ditjen Dikti mengutuk keras tindakan tersebut.

Dilansir detikEdu, pernyataan resmi Ditjen Dikti itu disampaikan melalui unggahan Instagram @ditjen_dikti yang dilihat pada Sabtu (18/10/2025). Dalam unggahan tersebut, Ditjen Dikti awalnya menyampaikan duka cita atas berpulangnya korban.


"Turut berduka cita Sedalam-dalamnya, atas berpulangnya Timothy Anugerah Saputera, mahasiswa Universitas Udayana, Bali. Kepergian Timothy adalah duka mendalam bagi dunia pendidikan tinggi Indonesia, sebuah kehilangan yang tidak seharusnya terjadi," bunyi pernyataan Ditjen Dikti.

Ditjen Dikti kemudian menyinggung soal bullying yang terjadi setelah insiden tragis tersebut. Ditegaskan bahwa tidak ruang untuk aksi bullying di dalam lingkungan kampus dan harus diberantas tuntas.

"Tidak ada ruang untuk bullying, kekerasan verbal, maupun tekanan sosial di lingkungan kampus. Ditjen Dikti menegaskan bahwa segala bentuk tindakan nir-empati, perundungan, maupun kekerasan digital harus diberantas tuntas," tegasnya.

Dijelaskan lebih lanjut, peraturan pemberantasan perundungan dan kekerasan di kampus telah diatur dalam Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT).

"Kampus harus menjadi ruang aman bagi setiap mahasiswa untuk belajar, bertumbuh, dan saling menghargai dalam semangat kemanusiaan. Mari bersama mewujudkan ekosistem pendidikan tinggi yang berempati, beradab, dan bebas dari kekerasan dalam bentuk apa pun," tulis Ditjen Dikti.

"Kami bersama Timothy. Tolak bullying di perguruan tinggi," imbuhnya.



Simak Video "Video: Mahasiswa Unud yang Ejek Timothy Terancam DO"


(asm/ata)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork