Pakar politik menilai mantan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto punya kans besar menakhodai PDIP Sulawesi Selatan (Sulsel). Apalagi Danny diundang khusus oleh DPP untuk ikut penjaringan calon ketua PDIP Sulsel.
"Tentu dengan melihat prosesnya, bagaimana beliau dipanggil khusus bersama kandidat-kandidat lain. Tentu, ini menunjukkan bahwa PDIP menaruh perhatian dan harapan kepada Danny," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Unhas Ali Armunanto kepada detikSulsel, Kamis (9/10/2025).
Dia menilai DPP melirik Danny sebagai strategi mempertahankan basis politik untuk lebih survive di Pemilu mendatang. Diketahui, PDIP saat ini tidak berada di lingkaran kekuasaan meski tak oposisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kita amati, mereka tidak berada dalam lingkaran kekuasaan. Ini tentu mempengaruhi strategi politik mereka. Dulu, ketika PDIP berada dalam lingkaran Jokowi, mereka menjadi partai penentu," jelasnya.
Setelah tidak lagi berada dalam lingkaran kekuasaan PDIP pasti harus membangun strategi lain. Salah satunya adalah dengan menggandeng tokoh-tokoh populis seperti Danny Pomanto.
"Kenapa ini penting? Karena tokoh-tokoh populis ini tentu akan berkontribusi terhadap perolehan suara partai," ujarnya.
Sehingga, Ali menduga memang ada skenario di PDIP untuk menjadikan Danny sebagai Ketua PDIP Sulsel. Danny kemungkinan dianggap bisa memperkuat basis suara di Sulsel.
"Serta menghadapi strategi pemilu ke depan yang kemungkinan akan berbeda. Nanti akan ada pemilu nasional dan pemilu lokal. Tentu mereka butuh strategi spesifik karena ini sangat berpengaruh terhadap perolehan suara partai," katanya.
"Saya contohkan, jika pemilu dilaksanakan terpisah, yang digelar duluan adalah pemilu nasional. Dulu, caleg DPRD bisa 'menitip' suara di caleg DPR," tambah Ali.
Jadi, PDIP disebut perlu figur yang punya basis suara luas dan jaringan pemilih yang mumpuni. Sehingga tidak hanya berdasarkan caleg-caleg lokal, tetapi juga berdasarkan basis suara partai.
"Makanya saya bilang, dalam hal ini, kans Danny Pomanto sangat besar. Dia menjadi sosok yang 'seksi' untuk menyelesaikan isu-isu yang dihadapi PDIP," katanya.
Sementara itu, Pakar Politik UIN Alauddin Firdaus Muhammad menilai masuknya nama Danny dalam bursa calon ketua tidak lepas dari popularitasnya sebagai mantan Wali Kota Makassar dan rekam jejaknya yang pernah maju sebagai calon gubernur. Menurutnya, Danny dikenal memiliki jejaring politik yang cukup luas.
"DP (Danny) memiliki popularitas baik sebagai wali kota Makassar dan pernah maju calon gubernur diyakini memiliki jejaring politik," katanya.
Firdaus menilai Danny merupakan penantang petahana Andi Ridwan Wittiri (ARW) yang paling kuat. Selain itu Danny juga punya jejaring dan komunikasi politik yang kuat.
"ARW lawan berat bagi DP. Namun pengalaman politiknya berjejaring dengan sejumlah partai pengusungnya menjadikan DP jadi modal politiknya yakinkan DPP. Artinya, DP bisa jadi alternatif pimpin PDIP Sulsel," jelas Firdaus.
Diketahui, sebanyak 7 kandidat tercatat akan bersaing memperebutkan kursi ketua DPD PDIP Sulsel. Mereka telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPP PDIP.
Dua di antaranya merupakan undangan khusus dari DPP yakni Danny Pomanto dan Ketua DPC PDIP Luwu Andi Admiral Kadddiraja. Sementara 5 lainnya merupakan pengurus inti DPD PDIP Sulsel.
"Ada 2 orang yang diundang, ada satu perwakilan anak muda namanya Admiral. Lima yang disusulkan oleh DPC dan DPD, jadi tujuh kami dipanggil (ikut fit and proper test)," kata Danny kepada detikSulsel, Rabu (8/10).
Adapun 5 pengurus DPD yang diusulkan yakni petahana Ketua PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri (ARW), Sekretaris Rudi Pieter Goni (RPG), Bendahara Alimuddin, Ketua Bappilu Risfayanti Muin, Wakil Ketua Andi Ansyari Mangkona. Tujuh kandidat ini telah menjalani fit and proper test di Kantor DPP PDIP Jakarta, Selasa (7/0).