Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Siska Karina Imran menegaskan dukungan penuh terhadap penerapan manajemen talenta aparatur sipil negara (ASN) yang digagas oleh pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN). Siska Imran menegaskan Kendari berada di barisan terdepan untuk percepatan transformasi ASN.
Hal tersebut disampaikan Siska Imran dalam kunjungan kerja ke kantor BKN di Jakarta bersama kepala daerah se-wilayah kerja Kantor Regional IV Makassar, Kamis (2/10/2025). Siska Imran menjadi salah satu kepala daerah yang secara langsung menorehkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap program tersebut.
"Manajemen talenta bukan sekadar soal mengisi jabatan, tapi bagaimana menyiapkan ASN yang berkompeten dan berintegritas untuk kemajuan daerah dan bangsa," kata Siska dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Kendari Siska Karina Imran saat kunjungan kerja ke kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) bersama Gubernur, Bupati, dan Wali Kota se-wilayah kerja Kantor Regional IV Makassar. (dok. istimewa) |
Siska Imran mengatakan bahwa momentum ini menjadi pijakan untuk memperkuat transformasi birokrasi. Dia percaya momentum ini apalagi seluruh daerah di bawah koordinasi Regional IV Makassar ditargetkan mulai menerapkan manajemen talenta ASN per Januari 2026.
"Kami memastikan Kendari akan berada di barisan depan untuk percepatan transformasi ASN," imbuhnya.
Wali Kota Kendari Siska Karina Imran saat kunjungan kerja ke kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) bersama Gubernur, Bupati, dan Wali Kota se-wilayah kerja Kantor Regional IV Makassar. (dok. istimewa) |
Melalui kebijakan ini, Siska Imran berharap pelayanan publik semakin responsif, transparan, dan profesional. Komitmen bersama tersebut menjadi landasan bagi peningkatan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa komitmen ini membutuhkan sinergi dua pihak, yakni antara pusat dan daerah. Menurut Andi Sumangerukka, tanpa sistem merit yang konsisten, pembinaan ASN akan sulit mencapai hasil yang optimal.
"Pembangunan SDM ASN di Sulawesi Tenggara tidak akan maksimal tanpa dukungan penuh manajemen talenta. Kami berkomitmen menjadikan Sultra sebagai contoh daerah sukses dalam mengimplementasikan kebijakan ini," katanya.
Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka dan Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh. (dok. istimewa) |
Sementara itu, Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh menekankan pentingnya sistem merit dan manajemen talenta untuk membangun ASN profesional, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan pelayanan publik ke depan. Manajemen talenta adalah kunci mempercepat pembangunan SDM unggul.
"Dengan sistem merit yang transparan dan berbasis kinerja, penempatan ASN bisa tepat sesuai kompetensi sehingga pelayanan publik makin efektif," ujar Zudan.
Sebagai informasi, sistem merit adalah prinsip dasar dalam pengelolaan ASN yang menempatkan kompetensi, kinerja, dan integritas sebagai ukuran utama dalam setiap proses manajemen kepegawaian, mulai dari rekrutmen, promosi jabatan, hingga pengembangan karier. Melalui sistem ini, setiap ASN dinilai berdasarkan kemampuan dan prestasinya, bukan karena kedekatan politik, hubungan pribadi, atau faktor nonprofesional lainnya.
Sistem ini bertujuan untuk memastikan birokrasi diisi oleh individu yang paling layak dan berpotensi memberikan kontribusi maksimal bagi pelayanan publik.
Sementara itu, manajemen talenta ASN merupakan strategi terencana untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempertahankan pegawai terbaik di lingkungan pemerintahan. Konsep ini menekankan pentingnya penempatan ASN sesuai potensi dan kompetensinya, agar setiap individu bisa berkontribusi optimal pada bidang yang tepat. Melalui manajemen talenta, pemerintah dapat memetakan potensi pegawai, mengelola karier secara sistematis, dan menyiapkan calon pemimpin masa depan yang profesional dan berintegritas.
Kedua konsep ini saling melengkapi dalam membangun birokrasi modern. Sistem merit memberikan fondasi keadilan dan objektivitas dalam pengelolaan ASN, sementara manajemen talenta menjadi alat strategis untuk memperkuat daya saing dan produktivitas sumber daya manusia aparatur. Dengan penerapan yang konsisten, diharapkan ASN Indonesia mampu menjadi motor penggerak transformasi pelayanan publik yang adaptif, transparan, dan berorientasi pada hasil.
(hsr/hsr)














































