Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Moncongloe Lappara kesal dengan aktivitas truk tambang yang tidak kunjung ditertibkan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pihaknya kecewa truk bebas beroperasi 24 jam tanpa pengawasan dari Dishub dan Satlantas Polres Maros.
"Kondisi selama ini sudah sangat mengganggu karena sudah 24 jam beroperasi, sementara mulai jam 06.00 pagi itu orang semua mengantar anak sekolah, orang mau kerja," kata Ketua BPD Moncongloe Lappara Hasan Bonro kepada detikSulsel, Kamis (25/9/2025).
Hasan menjelaskan, lalu lintas kerap macet saat jam sibuk. Selain jalanan sempit, truk yang beroperasi berukuran jumbo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi macet jalanan, kemudian mobil yang beroperasi ini mobil besar, Fuso 6 roda, tidak layak untuk di jalan sempit kayak di Moncongloe," katanya.
Hasan menyebut kondisi ini sudah berlangsung lama tanpa pengawasan dari pihak terkait. BPD Moncongloe Lappara pun menyurat ke DPRD Maros.
"Tidak pernah turun (Dishub dan Satlantas) menertibkan, makanya saya menyurat. Seandainya pernah turun bisa kami komunikasi," katanya.
Menurut pantauannya, pengemudi truk kadang ugal-ugalan di jalan hingga pengemudi anak di bawah umur. Selain itu, jam operasional sudah tidak diindahkan lagi.
"Dishub kan bisa razia itu pelanggaran jam operasional, kelayakan jalan truk secara berkala itu. Banyak juga yang ugal-ugalan, bahkan banyak yang bawa mobil di bawah umur saya lihat," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, truk yang mengangkut material tambang berupa tanah timbunan di Kecamatan Moncongloe mengabaikan imbauan Bupati Maros Chaidir Syam. Truk masih tetap melintas dari waktu yang diperbolehkan mulai pukul 08.00 Wita sampai 18.00 Wita.
Pantauan detikSulsel, Selasa (23/9) pukul 07.30 Wita, truk terlihat sudah lalu lalang di sepanjang jalan Moncongloe. Truk didominasi 6 roda tampak mengarah ke Jalan Nipa-nipa dan menuju Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Makassar.
Tampak truk membawa muatan timbunan berbelok ke lokasi pembangunan perumahan di depan Kolam Regulasi Nipa-nipa. Bahkan terlihat truk sudah saling berpapasan di gerbang perumahan untuk kembali mengambil timbunan di lokasi tambang.
Di sisi lain, berdasarkan data Polres Maros tercatat sebanyak 39 orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan yang melibatkan truk tambang di Maros sepanjang tahun 2024 hingga 2025. Beberapa di antaranya terjadi di Poros Moncongloe hingga Tanralili.
(sar/ata)