Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menyerahkan dokumen bukti penggunaan dana hibah 2024 sebesar Rp 17,5 miliar. Dokumen ini berdasarkan permintaan klarifikasi dari Kejati Sulsel.
"KONI Sulsel dan sejumlah Cabor peserta PON XXI sudah memenuhi undangan permintaan keterangan dari pihak Kajati Sulsel. Kami sudah menyerahkan dokumen dan bukti penggunaan dana hibah sebesar Rp 17,5 miliar tahun 2024 dan dana PON lainnya sebesar Rp 14 miliar dikelola langsung oleh Dispora Sulsel," ujar Ketua KONI Sulsel Yasir Mahmud dikutip dari keterangan resminya, Selasa (23/9/2025).
Yasir menjelaskan, sebanyak Rp 16,6 miliar dipakai untuk kebutuhan tiket pesawat, peralatan pertandingan, dan training centre. Termasuk juga tes fisik, vitamin, pengobatan atlet, uang saku atlet selama empat bulan, hingga sarana pelatihan dan conditioning training.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selebihnya sekitar Rp 900 juta digunakan untuk operasional KONI Sulsel untuk memastikan program berjalan sesuai kalender olahraga 2024," jelasnya.
Sementara dana sebesar Rp 14 miliar disebut dikelola langsung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel. Peruntukannya seperti pengadaan pakaian, perlengkapan, akomodasi, uang saku atlet tiga bulan terakhir, serta biaya penginapan dan transportasi selama PON XXI Aceh-Sumut.
"(Dana) Sebesar Rp 14 miliar dikelola langsung oleh Dispora Sulsel," katanya.
Yasir juga mengklaim pengurus KONI Sulsel sudah tidak menerima tunjangan dan insentif mulai Juli hingga Desember 2024. Kebijakan itu untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan PON.
"KONI Sulsel kekurangan anggaran dalam membina 408 atlet karena tidak semua kebutuhan atlet dapat dipenuhi," katanya.
Meski kekurangan anggaran, atlet disebut tetap bisa menorehkan prestasi. Ia membandingkan, PON XIX Jawa Barat 2016 lalu menghabiskan Rp 68 miliar untuk 321 atlet, dan PON XX Papua 2021 sebesar Rp 32 miliar untuk 262 atlet.
"Bila bandingkan 2 kali PON sebelumnya anggaran jauh di bawah sementara PON kali ini peserta atlet dan official naik 2 kali lipat pembiayaannya," ujarnya.
Pada PON XXI Aceh-Sumut, Sulsel menempati peringkat 15 dengan perolehan 61 medali, terdiri dari 10 emas, 20 perak, dan 31 perunggu. Raihan itu meningkat dibanding PON XX Papua 2021, di mana Sulsel menempati peringkat 11 dengan 37 medali.
Sebelumnya diberitakan, Kejati Sulsel menyelidiki penggunaan dana hibah untuk KONI Sulsel yang digunakan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara pada 2024. Sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor) juga telah dimintai keterangan.
"Iya, sementara proses penyelidikan atas penggunaan dana KONI (Sulsel)," kata Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Sulsel, Soetarmi kepada detikSulsel, Minggu (21/9).
Soetarmi mengatakan, penyidik kejaksaan masih melakukan klarifikasi kepada sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor) terkait penggunaan dana hibah yang mereka terima. Klarifikasi dilakukan untuk mengetahui kegunaan dana hibah tersebut.
(asm/sar)