Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra mengaku melakukan perjalanan dinas ke Jakarta untuk mencari bantuan anggaran daerah ke pemerintah pusat saat dilaporkan sebagai orang hilang ke polisi. Alvin mengaku panik akan kondisi keuangan Pemkab Buton yang defisit.
Alvin mengatakan, Kabupaten Buton merupakan daerah kecil yang selama ini hanya mengandalkan dari anggaran pemerintah pusat. Kondisi fiskal Buton dinilai masih lemah karena pendapatan asli daerah (PAD) cukup kecil.
"Menurut saya, ini juga mungkin teman-teman kurang mengerti cara bekerjanya kan di Buton. Kita ini daerah kecil, kita punya APBD terdiri dari dua bagian, pertama dana transfer daerah dan satu PAD," ujar Alvin kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alvin menyebut struktur keuangan daerah sangat timpang karena PAD hanya 4% dari APBD. Dia pun berinisiatif melakukan perjalanan dinas mengupayakan mendapat tambahan dana transfer dari pusat.
"Nah kita di Buton ini 4% dari PAD dan 95% transfer pusat. Ini menurut saya yang mengharuskan saya berpikir dan juga berbuat melakukan tindakan extraordinary yaitu keluar mencari dana," jelasnya.
Dia menambahkan beban utang dan defisit anggaran yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya juga berat. Kondisi itu membuatnya harus mencari jalan keluar.
"Dan banyak sekali warisan-warisan dari senior saya yang cukup memberatkan juga saya di sini, utang-utang belum dibayar, defisit anggaran Rp 22 miliar. Nah ini membuat saya sebagai pemimpin agak panik juga," ungkapnya.
Alvin pun menganggap tak ada pilihan lain selain turun langsung menemui kementerian. Dia menilai kepala daerah harus membuka jejaring yang luas di pemerintah pusat.
"Kalau saya hanya berdiam diri di balik kursi, tidak ke pusat, membuka jaringan meminta bantuan dari kementerian, kalau tidak apakah teman-teman mau membantu Buton? Tapi tidak usah, karena itu permasalahan kepala daerah," jelas Alvin.
Dalam perjalanan dinasnya, Alvin bertemu dengan sejumlah kementerian dan pemangku kepentingan. Salah satu hasil yang dibawa pulang adalah dukungan peningkatan infrastruktur jalan dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu).
"Alhamdulillah saya sudah ke Dirjen Bina Marga, saya sudah diminta beliau, bahwa kami mendapatkan bantuan peningkatan jalan di Stadion 2," tuturnya.
Alvin juga sempat bertolak ke Yogyakarta menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah itu dia kembali ke Jakarta bertemu dengan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik.
"Setelah dari UGM saya kembali ke Jakarta bertemu Dirjen Otda Kemendagri. Jadi jangan anggap saya hanya menghilang," imbuh Alvin.
Sebelumnya diberitakan, Alvin dilaporkan hilang ke Polres Buton oleh aliansi mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya sebagai Rakyat Buton. Perkara dugaan kehilangan bupati Buton diadukan pada Kamis (18/9).
Alvin diadukan ke polisi usai dituding sulit ditemui saat massa kerap menyampaikan aspirasi lewat demonstrasi. Namun Alvin membantah tudingan tersebut dengan dalih melakukan perjalanan dinas ke Jakarta.
"Saya dua minggu hari kerja di Jakarta, sebenarnya 20 hari, terus 4 sampai 6 hari, kan Sabtu-Minggu kita perhitungkan juga," kata Alvin.
(sar/asm)