Warga Tolak Tambang Pasir Dekat Permukiman di Gowa karena Rawan Picu Longsor

Warga Tolak Tambang Pasir Dekat Permukiman di Gowa karena Rawan Picu Longsor

Sahrul Alim - detikSulsel
Sabtu, 13 Sep 2025 20:11 WIB
Sejumlah warga saat berjalan menuju lokasi tambang pasir di Gowa melakukan aksi demo.
Foto: Sejumlah warga saat berjalan menuju lokasi tambang pasir di Gowa melakukan aksi demo. (dok. Istimewa)
Gowa -

Warga Dusun Mandengeng Toa, Desa Tindang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, menggelar aksi protes menolak keberadaan tambang pasir yang beroperasi di kawasan pemukiman. Selain merusak jalan, aktivitas tambang dinilai membahayakan keselamatan dan berpotensi menyebabkan longsor.

"Kalau dibiarkan bisa longsor jalanan kampung. Itu kami takutkan ke depan kalau dibiarkan," kata perwakilan warga, Junniati Daeng Rimang kepada detikSulsel, Sabtu (13/9/2025).

Dia mengatakan tambang pasir itu sudah ada sejak lima tahun lalu. Awalnya beroperasi jauh dari rumah warga, namun kini lokasinya sudah mendekati pemukiman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah lama (tambang beroperasi), kalau mulainya mungkin sudah ada 5 tahun, dulu jauh dari rumah. Sekarang sudah di depan rumah, pemukiman warga," tuturnya.

Menurutnya, jalan di dusun semakin rusak karena dilalui truk tambang setiap hari. Bahkan belakangan ini jalanan utama itu lumpuh total.

ADVERTISEMENT

"Jalanan sudah hancur, banyak lumpurnya kalau hujan. Itu karena mobil truk keluar masuk. Warga bersatu karena setiap hari kita gunakan itu jalanan ke pasar sama antar anak ke sekolah," katanya.

Dia menyebut pihak desa dan aparat tidak pernah turun tangan meninjau lokasi meski diprotes warga. Hingga akhirnya rombongan emak-emak bersatu menggelar aksi protes.

"Tidak pernah, baru turun kemarin waktu demo. Lama mi saya panggil pak desa tapi tidak bisa katanya, warga disuruh turun demo, saya bilang oh berarti warga dulu disuruh mati. Takut kapang viral," katanya.

"(Pemilik tambang) Daeng Empo, warga Karannuang, tetangganya Pak Desa, keluarganya juga Pak Desa. Jadi itu mi mungkin tidak mau turun duluan," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tindang Kamaruddin Gading dan Camat Bontonompo Selatan Daniyal Opo belum memberi keterangan soal viral demo warga tolak tambang ini. Mereka belum merespons saat dihubungi detikSulsel hingga Sabtu (13/9) malam.

Sebelumnya diberitakan, emak-emak turun demo di lokasi tambang yang terletak di Dusun Mandengeng Toa, Desa Tindang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kamis (11/9). Jalanan di perkampungan rusak parah akibat aktivitas truk tambang yang lalu lalang.

"Kami minta tambang dihentikan, supaya jalan tidak tambah rusak. Itu saja sudah rusak parah," imbuh Daeng Rimang.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads