Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bekal merehabilitasi sejumlah pelabuhan yang terintegrasi dengan Teluk Bone. Pembenahan dilakukan secara bertahap demi mendukung sentra perikanan di teluk tersebut.
"Yang kita dorong itu, kita memperbaiki lah fasilitas-fasilitas pelabuhan kita yang ada di Teluk Bone," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, M Ilyas kepada wartawan, Selasa (9/9/2025).
Adapun pelabuhan di Teluk Bone yang dimaksud adalah Pelabuhan Kajang di Kabupaten Bulukumba, Pelabuhan Lapa di Kabupaten Sinjai, Pelabuhan Lonrae di Kabupaten Bone, dan Pelabuhan Pontap di Kota Palopo. Tak hanya itu, Pemprov Sulsel juga mendorong pengoptimalan pelabuhan Ulo-Ulo di Luwu yang selama ini belum digunakan secara maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini kami sudah akan dorong itu untuk juga ada pelabuhan Pendaratan Ikan di Luwu. Jadi semua itu akan kita dorong, tentu dengan harapan kami dengan anggaran yang mudah-mudahan ada untuk memfasilitasi sebuah kebutuhan, terutama untuk meningkatkan kualitas," turut Ilyas.
Ia menambahkan, tahun ini juga Pemprov Sulsel fokus pada rehabilitasi Pelabuhan Lonrae di Bone yang kondisinya sudah sangat rusak. Terutama pada akses menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
"Tahun depan, kami akan melanjutkan rehabilitasi Pelabuhan Pontap di Palopo yang rusak parah. Kami baru menerima pelabuhan ini dari kabupaten, dan akan segera memperbaikinya sesuai standar yang ada," ujar Ilyas.
Selain itu, Pemprov Sulsel juga telah menyediakan bantuan kapal nelayan tahun ini. Sejumlah kapal bantuan yang disalurkan antara lain kapal 1 GT sebanyak 100 unit, kapal 5 GT sebanyak 20 unit, dan kapal 15 GT sebanyak 3 unit.
"Alhamdulillah, bantuan kapal untuk nelayan kami tahun ini cukup banyak. Proses administrasi dan kontrak sudah selesai, dan sekarang kapal-kapal tersebut siap dibagikan kepada nelayan," tuturnya.
Menurut dia, kapal nelayan tradisional selama ini masih mengandalkan es untuk mendinginkan ikan. Ia berencana memperkenalkan teknologi pendinginan yang lebih efisien, agar mereka tidak lagi bergantung pada es.
"Kami akan memastikan fasilitas seperti cold storage dan ABF (Automatic Blast Freezer) tersedia di setiap pelabuhan pendaratan ikan," tambahnya.
Pemprov Sulsel, lanjut Ilyas, terus mendukung visi Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman untuk menjadikan Sulsel sebagai provinsi yang berbasis ekonomi biru dan hijau. Melalui pembangunan yang berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan, diharapkan Sulsel dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
"Tahun ini dan 5 tahun ke depan, itu Pak Gubernur meminta, menugaskan kepada kami untuk memperbaiki semua pendaratan-pendaratan ikan, pelabuhan pendaratan ikan yang ada di bawah provinsi, kewenangan provinsi," pungkasnya.
(asm/hsr)