Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Lengkap: Niat, Waktu, dan Doa Setelahnya

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Lengkap: Niat, Waktu, dan Doa Setelahnya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Sabtu, 06 Sep 2025 22:00 WIB
Ilustrasi Sholat Gerhana Matahari
Ilustrasi dan Infografis: Mindra Purnomo/detikcom
Makassar -

Fenomena kebesaran Allah SWT yakni gerhana Bulan akan terjadi pada 7-8 September 2025. Sebagai bentuk penghambaan dan pengingat kebesaran-Nya, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana Bulan.

Lantas, bagaimana tata cara sholat gerhana Bulan yang sesuai syariat Islam?

Dikutip dari buku Tuntuan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Ibnu Watniyah, sholat gerhana Bulan disebut juga sebagai sholat khusuf al-Qamar. Sholat gerhana Bulan hukumnya sunnah muakkad atau sangat dianjurkan, sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya." (QS Fushshilat [41]: 37)

ADVERTISEMENT

Syeikh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan perintah sujud dalam ayat di atas merujuk ke perintah sholat saat terjadi gerhana. Dengan demikian, amalan ini sangat dianjurkan baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Bagi yang ingin mengamalkannya, berikut panduan lengkap tata cara sholat gerhana Bulan, mulai dari niat, bacaan, waktu pelaksanaan, hingga doa yang dianjurkan. Simak selengkapnya, yuk!

Niat Sholat Gerhana Bulan

Sholat gerhana Bulan bisa dilakukan sendiri-sendiri ataupun berjamaah. Berikut bacaan niat sholat gerhana Bulan lengkap Arab, Latin, dan artinya untuk imam, makmum, dan sendiri:

1. Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Imam

أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushalli sunnatal khusûfi rak'ataini mustaqbilal qiblati imâman lillahi taâlâ.
Allâhu Akbar...

Artinya: "Saya niat salat sunah Khusuf (Gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Taala." Allahu Akbar...

2. Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan untuk Makmum

أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin: Ushalli sunnatal khusûfi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'mûman lillâhi taʼâlâ.
Allâhu Akbar...

Artinya: "Saya niat salat sunah Khusuf (Gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Taala." Allahu Akbar...

3. Bacaan Niat Sholat Gerhana Bulan Sendiri

أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ.

Arab Latin: Ushalli sunnatal khusûfi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi taʼalá. Allâhu Akbar...

Artinya: "Saya niat salat sunah Khusuf (Gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala." Allahu Akbar...

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Sholat gerhana Bulan dapat dikerjakan sendiri, tetapi lebih utama bila dilakukan berjamaah di masjid jami' (masjid tempat sholat Jumat). Rasulullah SAW melaksanakan sholat ini dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah lainnya dengan suara yang lantang.

Sholat gerhana Bulan terdiri dari dua rakaat, dengan rukuk' dua kali pada setiap rakaat. Artinya, sholat ini dilakukan dengan total empat rukuk' dan empat sujud, sebagaimana dijelaskan oleh Aisyah RA:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَهَرَ فِي صَلَاةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي رَكْعَتَيْنِ وَأَرْبَعَ سَجَدَاتٍ.

"Sesungguhnya Nabi mengeraskan bacaannya saat sholat Gerhana Bulan; beliau mengerjakan sholat empat kali rukuk dan empat kali sujud." (HR Al-Bukhari)

Berikut tata cara sholat gerhana Bulan selengkapnya:

Ketika gerhana mulai terjadi, dan jamaah sudah berkumpul, salah seorang jamaah atau muazin mengumandangkan seruan salat sunah sebagai berikut:

الصَّلَاةُ جَامِعَةُ

Arab Latin: Ash-shalâtu jâmiah

Artinya: "Mari kita kerjakan sholat berjamaah."

Setelah itu, imam memimpin sholat berjamaah dimulai dengan membaca takbiratul ihram. Kemudian, mengerjakan salat sunah Gerhana Bulan dengan urutan sebagai berikut:

  • Niat dalam hati ketika takbiratul ihram.
  • Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat dalam hati.
  • Baca ta'awudz dan surah Al-Fatihah. Setelah itu, membaca surah al-Baqarah atau surah panjang lainnya. Disunahkan membaca surah yang panjang dan dibaca jahr (lantang) oleh imam.
  • Rukuk dengan membaca tasbih yang lamanya sama dengan membaca 100 ayat surah Al-Baqarah.
  • Disunahkan untuk melamakan rukuk seperti lamanya berdiri.
  • Iktidal dengan mengucapkan "sami'allâhu liman hamidah." Tangan kembali bersedekap di dada. Disunahkan durasi iktidal lebih pendek daripada sebelumnya.
  • Membaca surah Al-Fatihah disambung dengan bacaan Al-Qur'an yang panjang, seperti surah Ali 'Imran atau atau surah lain yang panjangnya sama, namun lebih pendek dengan bacaan yang pertama.
  • Kembali melakukan rukuk. Disunahkan, waktunya lebih pendek dari rukuk yang pertama.
  • Iktidal dengan mengucapkan "sami'allâhu liman hamidah."
  • Sujud seperti biasa, dengan sujud agak dipanjangkan dibanding salat biasa.
  • Duduk di antara dua sujud sebagaimana biasa.
  • Sujud kedua dengan agak panjang, namun lebih pendek dibanding sujud pertama.
  • Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca Al-Fatihah dan surah lainnya. Disunahkan membaca surah yang panjang.
  • Rukuk. Disunahkan melamakan rukuk, seperti lamanya berdiri.
  • Berdiri lagi, kemudian membaca al-Fatihah dan surah lainnya. Disunahkan lebih pendek daripada sebelumnya.
  • Rukuk lagi. Disunahkan rukuknya lebih pendek daripada rukuk pertama.
  • Iktidal
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Duduk Tahiyat Akhir
  • Salam
  • Membaca doa
  • Mendengarkan khutbah

Doa Setelah Sholat Gerhana Bulan

Setelah sholat gerhana Bulan, umat muslim dianjurkan berdoa. Sebab, waktu ini merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ يُخَوِّفُ بِهِمَا عِبَادَهُ وَإِنَّهُمَا لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ كُسُوفَ أَحَدِهِمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ.

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah. Dengan keduanya, Allah menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian seseorang. Oleh karena itu, jika engkau melihatnya, maka sholatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian."
(HR an-Nasa'i)

Doa yang bisa dibacakan setelah sholat gerhana Bulan sebagai berikut dikutip dari lama Al-Azhar:

ا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَ كُنَّا لَكَ عَبْدٌ

Arab Latin: Alhamdulillah hamdan daaiman thaahiran thayyiban mubarakan fiih. Mil'ussamawati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa bainahumaa, wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du. Ahaqqa maa qaalal 'abdu, wa kunna laka 'abdun.

Artinya: "Segala puji bagi Allah, pujian murni, baik dan diberkati-Nya. Yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa yang ada di antara mereka dan mengisi apa pun yang Anda inginkan. (Dia) yang paling berhak memanggil hamba dan kami semua adalah hamba."

Ketentuan Khutbah setelah Sholat Gerhana

Berdasarkan buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet, disunahkan mengadakan khutbah setelah sholat gerhana berjemaah, mengikuti contoh Rasulullah SAW. Isi khutbah biasanya memuji Allah SWT dan mengingatkan tentang hikmah gerhana, seperti sabda Nabi SAW:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ

Artinya: "Sesungguhnya Matahari dan Bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian atau kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika engkau melihatnya, ingatlah dan berzikirlah kepada Allah."

Syeikh Wahbah az-Zuhaili menambahkan, khutbah sholat gerhana sebaiknya berisi renungan tentang tobat dari dosa, berbuat kebaikan seperti sedekah, berdoa, serta memperbanyak istighfar.

Waktu Sholat Gerhana Bulan 2025

Sholat gerhana Bulan dilakukan mulai saat Bulan mulai tertutupi hingga gerhana selesai dan Bulan kembali ke posisi semula. Sederhananya, sholat dilakukan selama gerhana Bulan berlangsung hingga Bulan kembali normal.

Berdasarkan informasi dari BMKG, gerhana Bulan akan berlangsung pada Minggu, 7 September 2025, mulai pukul 22.26 WIB hingga pukul 03.56 WIB keesokan harinya. Puncak gerhana total diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.11 WIB.

Dengan begitu, sholat gerhana Bulan bisa dilaksanakan sejak gerhana mulai terlihat pada Minggu malam, 7 September 2025 pukul 22.26 WIB, hingga gerhana berakhir pada Senin dini hari, 8 September 2025 sekitar pukul 03.56 WIB.

Amalan Lainnya Saat Terjadi Gerhana Bulan

Bukan hanya sholat sunah, terdapat amalan lainnya yang bisa dikerjakan saat terjadi gerhana Bulan. Berikut daftar amalannya berdasarkan anjuran Rasulullah dan para ulama:

  1. Salat Gerhana
  2. Bersedekah
  3. Tobat dari maksiat
  4. Mengerjakan kebaikan
  5. Membebaskan budak (zaman sekarang tidak ada budak)
  6. Kehati-hatian jangan sampai lalai
  7. Memperbanyak doa
  8. Memperbanyak istighfar
  9. Memperbanyak zikir

Itulah tata cara sholat gerhana Bulan lengkap dengan bacaan niat, doa, hingga waktu pelaksanaannya. Jangan lupa diamalkan!




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads