Fenomena gerhana Bulan akan terjadi pada 7 September 2025 mendatang dan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai umat muslim, terdapat sejumlah amalan yang dapat dikerjakan saat fenomena tersebut terjadi.
Salah satu amalan yang dianjurkan adalah sholat gerhana Bulan. Sebelum melaksanakan sholat sunnah tersebut, umat Islam juga dianjurkan untuk mandi terlebih dahulu.
Mandi sebelum sholat sunnah gerhana Bulan inilah yang disebut sebagai mandi gerhana Bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana bacaan niat mandi gerhana Bulan? Bagaimana pula anjurannya dalam Islam?
Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Niat Mandi Gerhana Bulan
Disadur dari Facebook Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, niat mandi gerhana Bulan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِخُسُوْفِ القَمَرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitul ghusla li khusuufil qomari sunnatal lillaahi ta'aala.
Artinya: Aku niat mandi karena terjadi gerhana bulan sunnah karena Allah Ta'ala.
Dalil Anjuran Mandi Gerhana Bulan
Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa para ulama menganjurkan umat muslim untuk mandi saat terjadi gerhana, termasuk gerhana Bulan total. Anjuran ini sangat ditekankan, khususnya bagi mereka yang hendak melaksanakan shalat gerhana Bulan secara berjemaah.
Anjuran melaksanakan mandi Gerhana Bulan ini juga dijelaskan dalam buku Kifayatul Akhyar (Kelengkapan Orang Shalih) karya Imam Taqiyuddin Abu Bakar Bin Muhamamd al-Husaini. Disebutkan bahwa mandi gerhana, termasuk gerhana Matahari dan gerhana Bulan termasuk mandi yang disunnahkan.
Berkata Syaikh Abū Syuja':
فَضْلٌ: وَ الْأَغْسَالُ الْمَسْنُوْنَةُ سَبْعَةَ عَشَرَ غُسْلًا: الْجُمُعَةُ، وَ الْعِيْدَانِ، وَ الْاِسْتِسْقَاءُ، وَ الْكُسُوْفُ، وَ الْخُسُوْفُ.
Artinya: Mandi-mandi yang disunnatkan ada tujuh belas. Yaitu mandi Jum'at, mandi dua hari raya, mandi Istisqa', mandi gerhana matahari dan mandi gerhana bulan.
Tata Cara Sholat Gerhana Setelah Mandi
Sebagaimana telah disebutkan di atas, mandi sunnah ini dilaksanakan sebelum sholat gerhana Bulan. Adapun tata cara sholat Gerhana Bulan sebagaimana disadur dari laman Kemenag RI adalah sebagai berikut:
- 1. Membaca niat yang dibarengi dengan takbiratul ihram. Lafal niat sholat gerhana Bulan adalah sebagaimana berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Arab Latin: Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT." - Membaca doa Iftitah.
- Membaca Ta'awudz dan Al-Fatihah.
- Membaca surat Al-Qur'an dengan jahr (lantang).
- Rukuk pertama (lama).
- Bangkit dari ruku (I'tidal).
- Membaca surat Al-Fatihah kembali.
- Membaca surat yang lebih pendek dari surat pada poin 4.
- Rukuk kedua (lebih singkat dari rukuk pertama).
- Bangkit dari ruku (I'tidal).
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Setelah itu, dilanjutkan berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua. Untuk tata caranya, sama sebagaimana pada rakaat pertama, namun bacaan suratnya lebih pendek daripada bacaan surat pada rakaat pertama.
- Kemudian dilanjutkan dengan melakukan tasyahud akhir dan ditutup dengan salam.
Doa Gerhana Bulan
Disadur dari Buku Induk Doa dan Zikir oleh Kasimun, selain melaksanakan shalat gerhana bulan, umat muslim juga disunahkan untuk memperbanyak doa kepada Allah SWT saat terjadi gerhana. Anjuran ini merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Rasulullah SAW bersabda:
فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ
Artinya: Apabila kalian melihat sesuatu dari hal tersebut, maka bergegaslah kalian untuk berzikir kepada-Nya dan berdoa kepadaNya serta memohon ampunan-Nya.
Adapun bacaan doa yang bisa dipanjatkan ketika terjadi gerhana bulan yang dinukil dari laman Al-Azhar adalah sebagai berikut:
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا دَائِمًا طَاهِرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَ كُنَّا لَكَ عَبْدٌ
Arab Latin: Alhamdulillah hamdan daaiman thaahiran thayyiban mubarakan fiih. Mil'ussamawati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa bainahumaa, wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du. Ahaqqa maa qaalal 'abdu, wa kunna laka 'abdun.
Artinya: "Segala puji bagi Allah, pujian murni, baik dan diberkati-Nya. Yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa yang ada di antara mereka dan mengisi apa pun yang Anda inginkan. (Dia) yang paling berhak memanggil hamba dan kami semua adalah hamba."
Nah, demikianlah ulasan mengenai mandi gerhana Bulan serta panduan pelaksanaan sholat sunnah gerhana Bulan. Semoga bermanfaat, detikers!
(urw/edr)