Ricuh Demo Mahasiswa di Gorontalo, Massa Lempar Batu-Rusak Pos Polisi

Ricuh Demo Mahasiswa di Gorontalo, Massa Lempar Batu-Rusak Pos Polisi

Apris Nawu - detikSulsel
Senin, 01 Sep 2025 18:24 WIB
Demo mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Merah Putih di Bundaran Perlimaan Telaga, Kabupaten Gorontalo berakhir ricuh.
Foto: Demo mahasiswa di Gorontalo berakhir ricuh. (Apris Nawu/detikcom)
Gorontalo -

Demo mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Merah Putih di Bundaran Perlimaan Telaga, Kabupaten Gorontalo berakhir ricuh. Massa melempari aparat dengan batu hingga merusak pos polisi.

Pantauan detikcom, Senin (1/9/2025) massa mahasiswa mulai turun ke jalan pada pukul 14.30 Wita. Mereka berjalan dari kampus Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo menuju kantor DPRD Kota Gorontalo.

Setelah menyampaikan tuntutannya, massa mahasiswa bergerak menuju Bundaran Perlimaan Telaga, Jalan Ahmad A. Wahab, Kecamatan Telaga. Mereka membakar ban bekas dan bergantian orasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketegangan antara massa dan aparat kepolisian pun terjadi sekitar pukul 18.00 Wita. Polisi mencoba membubarkan massa yang dibalas dengan lemparan batu dan air kemasan botol.

Salah satu personel polisi terkena lemparan batu dan dievakuasi. Polisi lalu menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

ADVERTISEMENT

Massa yang kian tidak terkendali merusak pos polisi di Bundaran Perlimaan Telaga. Tampak kaca pos pecah terkena lemparan batu dari massa.

"Hari ini kami mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Gorontalo dan ada organisasi kampus 39 organisasi turun kejalan menyuarakan aspirasi rakyat maju satu langkah revolusi-revolusi satu tujuan satu komando kita sampaikan aspirasi rakyat saat ini rakyat menjerit," kata orator aksi.

Massa mahasiswa merusak pos polisi di Bundaran Perlimaan Telaga, Kabupaten Gorontalo.Massa mahasiswa merusak pos polisi di Bundaran Perlimaan Telaga, Kabupaten Gorontalo. (Apris Nawu/detikcom)

Dia meminta agar Gubernur Gorontalo, Ketua DPRD Gorontalo, dan Kapolda Gorontalo menemui massa aksi. Dia juga menyinggung terkait kematian driver ojek online Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis Brimob di Jakarta.

"Kita harus ingat kejadian kemarin oknum polisi Brimob yang menindas rakyat ojol dimana hati nurani kalian pak polisi, kami hanya rakyat kecil tidak punya apa-apa. Kita masih berduka," katanya.

Polisi telah memukul mundur mahasiswa hingga di depan Universitas Negeri Gorontalo. Namun polisi masih berjaga di sekitar Bundaran Perlimaan Telaga.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads