Aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat diwarnai kericuhan. Massa melempari kantor DPRD menggunakan batu hingga kaca mengalami pecah-pecah.
Pantauan detikcom, Senin (1/9) sekitar pukul 15.30 Wita, sejumlah massa yang tak terorganisir melempari sebelah timur kantor DPRD Sultra. Batu-batu telah dipersiapkan massa saat datang ke lokasi aksi.
Terpantau beberapa pria mengambil batu dari selokan. Sejumlah aparat TNI tampak berusaha menenangkan situasi, namun lemparan batu membuat kondisi semakin tegang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaca di sekitar area DPRD pecah akibat terjangan benda keras tersebut. Namun aksi tersebut tidak berlangsung lama, massa aksi bisa dikendalikan hingga berangsur pulang.
"Tahan-tahan, stop jangan melempar," kata sejumlah massa aksi di lokasi.
Mahasiswa-Polisi Saling Dorong
Sebelumnya, massa mahasiswa juga memaksa masuk ke kantor wakil rakyat tersebut. Mahasiswa ingin bertemu langsung dengan ketua dan anggota DPRD Sultra.
Massa mendorong personel polisi yang berjaga di depan pintu masuk kantor DPRD Sultra. Polisi pun membentuk barikade untuk menahan desakan massa. Beberapa orang melempar botol air mineral ke arah polisi.
Dalam orasinya, Sekretaris Tamalaki Sultra Ahmad Zainul menegaskan pihaknya hanya ingin berdialog langsung dengan pimpinan dewan. Ia memastikan tidak akan membuat suasana aksi damai kacau.
"Kami hanya mau bertemu dengan Ketua DPRD. Tidak ada yang mau kacau, kita mau diskusi, polisi tidak usah tahan-tahan," kata Zainul di lokasi.
(ata/hsr)