.webp)
Pertamina Patra Niaga Region Sulawesi turut membantu proses pemulihan insiden kebocoran pipa minyak PT Vale Indonesia Tbk di Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel). Insiden itu menyebabkan irigasi hingga sawah warga berubah warna menjadi hitam.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Tengku Muhammad Rum mengatakan kebocoran pipa minyak tersebut terjadi pada fasilitas infrastruktur milik PT Vale. Meski bukan di wilayah layanan Pertamina, pihaknya turut membantu proses pemulihan.
"Meskipun demikian, sebagai bentuk kepedulian dan komitmen terhadap keselamatan lingkungan dan masyarakat, Pertamina Patra Niaga Sulawesi turut membantu proses penanganan darurat kebocoran, termasuk koordinasi logistik dan dukungan teknis sesuai kemampuan Pertamina patra niaga Sulawesi," ujar Tengku dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tengku menjelaskan, Pertamina mendukung penuh setiap upaya pemulihan yang dilakukan PT Vale. Langkah ini dilakukan dalam rangka menjaga keselamatan masyarakat, pekerja, dan lingkungan.
"Kami mendukung PT Vale Indonesia segera mempercepat investigasi penyebab kebocoran dan menyampaikan rencana konkret untuk pemulihan lingkungan, serta memastikan pemulihan sawah dan irigasi warga yang terdampak berjalan efektif dan transparan," terangnya.
"Pertamina Patra Niaga Sulawesi berkeyakinan bahwa kerja sama antar pemangku kepentingan adalah kunci utama dalam menghadapi situasi darurat semacam ini, dan kami siap memberikan dukungan tambahan jika diperlukan," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, pipa minyak milik PT Vale Indonesia Tbk di Luwu Timur mengalami kebocoran. Insiden itu menyebabkan irigasi hingga sawah warga kini berubah warna menjadi hitam.
Head of Corporate Communication PT Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum mengatakan ada kerusakan pipa yang terjadi di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Sabtu (23/8) sekitar pukul 07.30 Wita.
"Penyebab kerusakan masih dalam proses investigasi, namun prioritas utama kami adalah meyakinkan sumber kebocoran dapat tertangani dengan baik dan melakukan upaya mitigasi terhadap dampak masyarakat, sosial, dan lingkungan," kata Vanda dalam keterangannya ,Sabtu (23/8).
(ata/asm)
