- Kumpulan Doa Rabu Wekasan 1. Doa Rabu Wekasan 2. Doa Rebo Wekasan dari KH Abdul Hamid 3. Doa Rabu Wekasan setelah Salat Sunah 4. Doa Tolak Bala 5. Doa Tolak Bala (2) 6. Doa Tolak Bala (3) 7. Doa Tolak Bala (4) 8. Doa setelah Membaca Yasin 9. Selawat Munjiyat 10. Doa setelah Selawat Munjiyat
- Rabu Wekasan dari Pandangan Islam
Rabu Wekasan merujuk pada Rabu terakhir pada bulan Safar berdasarkan penanggalan Hijriah. Pada hari ini, umat muslim di Indonesia khususnya di pulau Jawa memanjatkan berbagai doa untuk memohon perlindungan dan mendapatkan berkah dalam kehidupan sehari-hari.
Mengacu pada kalender Hijriah resmi terbitan Kementerian Agama RI Tahun 2025, Rabu Wekasan 2025 jatuh pada 26 Safar 1446 H atau 20 Agustus 2025.
Melansir Jurnal IAIN Negeri Kudus berjudul "Rebo Wekasan menurut Perspektif KH Abdul Hamid dalam Kanz Al-Najah Wa Al-Surur", masyarakat Indonesia memandang Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan sebagai hari yang dikeramatkan. Sebab, hari ini dipercaya penuh dengan kesialan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KH Abdul Hamid dalam kitabnya Kanza Al-Najah menuturkan bahwa Allah menurunkan 320 ribu bencana pada Rabu terakhir bulan Safar. Maka disarankan melakukan ritual atau amalan tertentu termasuk memperbanyak doa pada hari tersebut.
Bagi yang mengamalkannya, berikut kumpulan doa Rabu Wekasan bulan Safar untuk menghindari kesialan dan mendapat berkah. Simak selengkapnya!
Kumpulan Doa Rabu Wekasan
Doa Rabu Wekasan dibacakan untuk meminta pertolongan Allah SWT dari segala macam bahaya dan bencana yang diyakini akan datang pada bulan Safar. Berikut kumpulan doanya:
1. Doa Rabu Wekasan
Dikutip dari buku Kumpulan Doa, Zikir, dan Sholawat oleh Pondok Pesantren Al-Khoirot, berikut salah satu doa Rabu Wekasan yang bisa diamalkan untuk menghindari bencana:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ يَا شَدِيدَ الْقُوَى وَبَا شَدِيدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيزُ يَامَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيعَ خَلْقِكَ اكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضَلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ اللَّهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيهِ وَجَدَهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ اكْفِنِي شَرَّ هُذَا الْيَوْمِ وَمَا يُنْزَلُ فِيهِ يَا كَافِي فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا محَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ .
2. Doa Rebo Wekasan dari KH Abdul Hamid
Dikutip kembali dari Jurnal IAIN Negeri Kudus, terdapat sebuah doa yang diajarkan KH Abdul Hamid untuk dibaca pada Rabu Wekasan. Berikut bacaan doa Rabu Wekasan dari KH Abdul Hamid:
"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah şalawat, barakah, dan salam atas Sayyidina Muhammad hamba-Mu, nabi dan rasul-Mu, nabi yang Ummy dan keluarganya.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan bulan ini dan dari setiap kesulitan, cobaan, dan bencana yang Engkau takdirkan di dalamnya, wahai Pencipta kehidupan, wahai Penguasa dunia dan akhirat, wahai Tuhan yang mengetahui semua peristiwa yang sudah terjadi dan yang sedang terjadi dan Tuhan yang apabila la menghendaki sesuatu hanya dengan cukup berkata, "Jadilah", maka sesuatu itupun akan terjadi.
Wahai Tuhanku yang Azali, wahai Tuhan yang Abadi, wahai Tuhan yang menciptakan dari permulaan, wahai Tuhan yang mengembalikan (meng-hidupkan nya kembali.
Wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Tuhan pemilik Arsy yang Maha Mulia. Engkau melakukan apa saja yang Engkau kehendaki.
Ya Allah, jagalah dengan pengawasan-Mu, diriku, istriku, hartaku, anakku, agama dan duniaku yang Engkau mengujiku dan menemaninya demi kehormatan orang-orang soleh dan orang-orang baik, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan yang Maha Perkasa, wahai Tuhan yang Maha Pengampun, wahai Tuhan yang Maha Pemurah, wahai Tuhan yang menutupi kejelekan, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan yang Maha Penyayang di antara para penyayang.
Ya Allah, wahai Tuhan yang Maha Kuat, wahai Tuhan yang Maha Keras siksa-Nya, wahai Tuhan yang Maha Perkasa, tunduk kepada keperkasaan-Mu semua makhluk-Mu, lindungilah aku dari semua makhluk-Mu.
Wahai Tuhan yang selalu berbuat baik, wahai Tuhan yang membuat kebagusan, wahai Tuhan yang memberi karunia, wahai Tuhan yang memberi kenikmatan, wahai Tuhan yang memuliakan, wahai Tuhan yang tiada Tuhan selain Engkau, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan yang Maha Penyayang di antara para penyayang."
3. Doa Rabu Wekasan setelah Salat Sunah
Pada Rabu Wekasan masyarakat melaksanakan salat sunah untuk dihindarkan dari ragam bencana. Setelahnya, dianjurkan membaca doa untuk dihindarkan dari marabahaya sebagaimana ditulis oleh Syaikh Shukur Kanji dalam kitabnya Al-Firdaus.
Berikut doa Rabu Wekasan setelah salat sunah:
"Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan nama-nama-Mu yang terbaik dan kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan demi kehormatan Nabi-Mu Muhammad supaya Engkau lindungi aku dan menyelamatkanku dari bencana-Mu.
Wahai Tuhan yang menolak segala bencana, wahai Tuhan yang menyingkir-kan kesusahan, wahai Tuhan yang menghilangkan kesedihan, singkirkan dariku kesusahan atau kesedihan yang ditetapkan atas diriku di tahun ini. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
4. Doa Tolak Bala
Pada Rabu Wekasan, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa tolak bala setelah melaksanakan salat sunah dan membaca Yasin. Berikut bacaan doa tolak bala dikutip dari buku Doa-doa Pilihan karya KH Ahmadi Isa:
اسْتَغْفِرُ اللَّهُ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ (۳) أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُلا شَرِيكَ لَهُ، الْهَا وَاحِدًا وَرَبَّا شَاهِدًا لَا مَعْبُوْدَ سَوَاهُ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ (۳۷) الْفَاتِحَةُ: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ.
Artinya: Aku meminta ampun kepada Allah Yang Maha-agung, Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia. Dia Maha Hidup dan Maha Mandiri, dan aku memohon ampun kepada-Nya (3 X).
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, hanya Dia Tuhan satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Tuhan Yang Esa, Rabb (Tuhan) yang Aku bersaksi pada-Nya, tidak ada yang layak disembah selain Dia, dan kami semua kepada-Nya berserah diri (3 Χ).
Al-Fatihah: Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih, tak pilih kasih, Maha Penyayang, tak pandang sayang. Segala puji dan puja hanya teruntuk Allah, Tuhan Pencipta alam semesta. Dia Raja di Hari Pembalasan. Kepada-Nya kami menyembah, dan kepada-Nya pula kami meminta to-long. Tunjukilah kami ya Allah jalan yang lurus, jalan yang Engkau beri nikmat kepada mereka pendahulu kami dan bukan pula jalan yang sesat.
5. Doa Tolak Bala (2)
Bisa juga membaca doa tolak bala tanpa surah Al-Fatihah berikut:
اللَّهُمَّ بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ وَسِرِّ الْفَاتِحَةِ يَا فَارِجَ الْهَمِّ وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ، يَامَنْ لِعِبَادِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا اللَّهُ وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحْمَنُ وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحِيمُ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءِ وَالْوَبَاءِ وَالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً أَنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. (يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ارْحَمْنَا (٣) وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا رَبَّنَا تَقَبَّلْمِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ، وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سُوءِ الْخَاتِمَةِ.
Artinya: Ya Allah, dengan kebenaran Al-Fatihah, dan rahasia Al-Fatihah, bukakan/lepaskan kami dari pekerjaan yang menyusahkan, hindarkan dari duka cita. Hai Yang Maha Pengampun dan Pengasih terhadap hamba-Mu. Hai yang menolak bala, ya Allah. Hai yang menolak bala, hai Yang Pengasih. Hai yang menolak bala, hai Yang Penyayang. Tolaklah dari kami kepanasan, penyakit menular, kekejian, kemungkaran, pedang perpecahan, kekerasan, dan cobaan, baik yang jelas maupun yang tersembunyi, khususnya di negara kami, maupun di negara Muslim umumnya, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (Wahai Yang Maha Pengasih, kasihi kami 3 X). Маafkan dan ampuni kami. Tuhan kami, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat lagi Penyayang. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kiranya kami bisa mengakhiri hayat kami dengan baik, dan kami berlindung pada-Mu dari akhir hayat yang jelek.
6. Doa Tolak Bala (3)
Ada pula doa tolak bala versi lainnya yang juga berisi permohonan agar dihindarkan dari segala bahaya. Berikut bacaannya:
اللَّهُمَّ اكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالًا يَصْرِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ، يَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَا اللَّهُ يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحْمَنُ يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحِيمُ، ادْفَعْ عَنَّا كُلَّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَبَلاء الآخِرَةِ، وَشَرَّ الدُّنْيَا وَشَرَّ الْآخِرَةِ، وَمِنَ الْعَدُوِّ مِنَ الْإِنْسَانِ وَالْجِنِّ وَمِنَ الشَّيْطَانِ وَالْإِبْلَيْسِ، وَمَا يَطِيرُ مِنَ الْهَوَاءِ وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
Artinya: Ya Allah hindarkanlah kami dari bala, penyakit menular, tidak ada yang bisa menghindarkannya, selain hanya Engkau. Ya Allah, hilangkan dari kami bala dan penyakit menular, tidak ada yang bisa menghilangkannya selain Engkau. Ya Allah, tolak dari kami bala dan penyakit menular, tidak ada yang mampu menolaknya selain Engkau. Wahai Penolak bala, hai Allah. Wahai Penolak bala, hai Yang Maha Pengasih. Wahai Penolak bala, hai Yang Maha Penyayang. Tolaklah bala dari kami, baik bala dunia maupun bala akhirat, kejahatan dunia maupun kejahatan akhirat. Tolak bala yang datang dari musuh, manusia, jin, setan, iblis, apa yang terbang di angkasa, apa yang turun dari langit, dan apa yang keluar dari bumi. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari bala yang bersangatan, kesedihan yang mendalam, ketentuan yang jelek, dan intimidasi musuh, dengan rahmat-Mu hai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
7. Doa Tolak Bala (4)
Berikut versi lain dari doa tolak bala yang bisa dibaca sebagai doa Rabu Wekasan lengkap Arab dan artinya:
اللَّهُمَّ يَا وَالِيَ الْوَلَاءِ وَيَا كَاشِفَ الضَّرَّاءِ وَالْبَلَاءِ، اصْرِفْ عَنَّا الْقَحْطَ وَالطَّعُوْنَ وَجَمِيعَ أَنْوَاعِ الْبَلَاءِ ادْفَعْ عَنَّا شَرَّ الْأَعْدَاءِ بِحُرْمَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَبِحُرْمَةِ خَدِيجَةَ الْكُبْرَى وَبِحُرْمَةِعَائِشَةَ الْبُشْرَى وَبِحُرْمَةِ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ وَبِحُرْمَةِ عَلِيُّ الْمُرْتَضَى وَبِحُرْمَةِ حُسَيْنُ الشَّهِيدُ بِكَرْبَلاءِ وَبِحُرْمَةِ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَبِحُرْمَةِ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلاء حَسَنًا وَبِحُرْمَةِ فَاللَّهُ خَيْرُ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ وَبِحُرْمَةِ دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَنَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Artinya: Ya Allah, wali dari segala wali, wahai Yang Menghindarkan dari kemudaratan dan bala, hindarkan kami dari kekeringan (tidak turun hujan), penyakit menular (tha'un), dan berbagai macam bala. Tolak dari kami kejahatan musuh dengan kehormatan penghulu kami, yakni Nabi Muhammad Al-Musthafa, dengan kehormatan Khadijah Al-Kubra, dengan kehormatan A'isyah Al-Busyra, dengan kehormatan Fatimah Az-Zahra, dengan kehormat-an 'Ali Al-Murtadha, dengan kehormatan Husain, syahid di Karbala, dengan kehormatan bukan kamu yang melempar di kala kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar, dengan kehormatan untuk mengganti bala yang menimpa orang Mukmin dengan kebaikan, dengan kehormatan hanya Allah sebaik-baik penjaga dan Dia Maha Pengasih dan Penyayang, dengan kehormatan Doa mereka terhadap semua itu. Mahasuci Engkau ya Allah, tercurah untuk mereka keselamatan, sebagai penutup Doa mereka, segala puji dan puja hanya teruntuk Allah, Tuhan Pencipta alam semesta.
8. Doa setelah Membaca Yasin
Masih dari Jurnal IAIN Negeri Kudus, disebutkan pada Rebo Wekasan umat muslim bisa mengamalkan surah Yasin dan mengulang ayat Salāmun qaulan min rabb al-rahīm sebanyak 313 kali. Setelahnya, dianjurkan membaca doa berikut yang diajarkan KH Abdul Hamid:
"Ya Allah, limpahkanlah şelawat dan rahmat atas Sayyidina Muhammad dengan rahmat yang menyelamatkan kami dari semua bahaya dan gangguan dan memenuhi hajat-hajat kami, membersihkan kami dari seluruh dosa, mengangkat kami derajat tertinggi, menyampaikan kami ke tujuan terjauh berupa seluruh kebaikan semasa hidup dan sesudah mati."
9. Selawat Munjiyat
Mengutip laman UIN Sunan Ampel Surabaya, bacaan Rabu Wekasan selanjutnya adalah selawat Munjiyat sebanyak 11 kali yang juga diamalkan setelah membaca surah Yasin. Berikut bacaannya:
أَللَّهُمَّ صَلِّى عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْناَ بِهاَ مِنْ جَمِيْعِ اْلأَهْوَالِ وَ اْلآفاَتِ وَ تُقْضِي لَناَ بِهاَ مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَاتِ وَ تُطَهِّرُناَ بِهاَ مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئاَتِ وَ تَرْفَعُناَ بِهاَ عِنْدَكَ أَعْلىَ الدَّرَجاَتِ وَ تُبَلِّغُناَ بِهَا أَقْصَى اْلغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ اْلخَيْرَاتِ فىِ الْحَياَتِ وَ بَعْدَ اْلمَمَاتِ إِنَّكَ عَلىَ كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
10. Doa setelah Selawat Munjiyat
Jika sudah selesai membaca shalawat Munjiyat, maka ditutup dengan doa:
(اللهم) اصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قديرٌ، وصلى الله تعالى على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Rabu Wekasan dari Pandangan Islam
Menukil buku Doa & Zikir Sepanjang Tahun karya H. Hamdan Hamaedan, anggapan bahwa bulan Safar membawa kesialan berasal dari tradisi Arab Jahiliah. Namun, Rasulullah SAW dengan tegas membantah kepercayaan tersebut.
Rasulullah SAW bersabda:
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ
"Tidak ada penyakit menular (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada kesialan karena burung hamah, dan tidak ada kesialan pada bulan Safar." (HR. Bukhari no. 5.707)
Bulan atau waktu tertentu tidak boleh dianggap secara otomatis membawa keburukan. Hanya maksiat yang menjadi sumber keburukan dan penyesalan, bukan waktunya.
Namun, menurut Jurnal IAIN Negeri Kudus yang merujuk pada penjelasan KH Abdul Hamid Kudus, bulan Safar memiliki kekhasan tertentu sehingga dianjurkan melakukan berbagai amalan di dalamnya.
Fenomena Rabu Wekasan sendiri muncul dari akulturasi budaya Jawa dan Islam. Islam di wilayah Jawa berkembang dengan karakter tersendiri, di mana banyak prosesi ritual merupakan perpaduan nilai-nilai Islam dengan animisme dan dinamisme.
Meskipun sebagian kalangan menganggap ritual Rabu Wekasan hanya mitos, tidak sedikit yang tetap melestarikannya hingga kini.
Itulah kumpulan doa Rabu Wekasan bulan Safar untuk berlindung kepada Allah SWT dari marabahaya. Semoga berguna!
(urw/alk)