Sulawesi Tengah

Dahsyatnya Gempa Poso Saat 17 Agustus 2025: 32 Orang Luka-41 Bangunan Rusak

Tim detikcom - detikSulsel
Senin, 18 Agu 2025 05:30 WIB
Foto: Kondisi Gereja Elim yang roboh di Desa Masani, Kabupaten Poso akibat gempa. (dok. Istimewa)
Poso -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), saat momentum peringatan HUT ke-80 RI. Gempa dahsyat itu mengakibatkan 41 bangunan mengalami kerusakan dan 32 warga luka-luka karena tertimpa reruntuhan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pada Minggu (17/8) pukul 06.38 Wita. Gempa berlokasi di laut pada koordinat 1,27 derajat lintang selatan dan 120,75 derajat bujur timur atau 13 kilometer arah barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Tokararu dan memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Minggu (17/8/2025).


Gempa bumi dirasakan di Poso dengan skala V-VI MMI. Getaran juga terasa di sejumlah wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), seperti Luwu Timur, Palopo, Tana Toraja, Wajo dengan skala III-IV. Guncangan gempa turut meluas di daerah Sulawesi Barat (Sulbar) khususnya Mamuju, Masamba, Majene, Pasangkayu dan Polman dengan skala III-IV.

BKMG mencatat adanya 27 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar M 3,3 berdasarkan hasil monitoring hingga pukul 12.00 Wita, Minggu (17/8). Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengantisipasi gempa susulan.

"Hasil analisis dari BMKG, gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Oleh karena itu, kepada masyarakat di wilayah Indonesia diimbau agar tetap tenang," imbuh Daryono.

16 dari 32 Korban Luka Dirujuk ke RS

Berdasarkan hasil laporan kaji cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 13.00 Wita pada Minggu (17/8), sebanyak 32 orang mengalami luka-luka akibat gempa di Poso. Dari puluhan korban itu, 16 di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso.

"Dari jumlah tersebut, 16 orang dirujuk ke RSUD Poso termasuk 2 orang dalam kondisi kritis, 6 orang dirawat di Puskesmas Tokorondo, serta 10 orang lainnya mengalami luka ringan," beber Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (17/8).

Muhari mengaku belum menerima laporan mengenai korban meninggal dunia. Namun gempa dahsyat di Poso mengakibatkan 41 bangunan yang terdiri dari rumah, sekolah dasar (SD) hingga gereja, mengalami kerusakan.

"Kerusakan bangunan yang terdata meliputi 4 unit rumah rusak berat, 33 unit rumah rusak ringan, 1 unit gedung SDN 1 Tangkura rusak, termasuk 3 unit fasilitas ibadah, yaitu Gereja Jemaat Elim Desa Masani, Gereja Gloria, dan GPDL Mahnaim," paparnya.

Salah satu wilayah paling terdampak gempa adalah Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir. BPBD Kabupaten Poso masih melakukan pendataan dan asesmen di desa terdampak lainnya, yakni Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, Lape, dan Bega.

"Kebutuhan mendesak yang dilaporkan antara lain tenda, terpal, lampu taktis, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, serta kendaraan operasional untuk mendukung penanganan darurat," ucap Muhari.

BNPB telah menurunkan tim untuk membantu penanganan bencana di Poso. Personel yang disiagakan akan memberikan dukungan mulai dari pendampingan, monitoring, kaji cepat hingga manajemen posko darurat.

"BNPB juga terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk mempercepat penanganan darurat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pengungsi dan pemulihan kondisi masyarakat," jelasnya.




(sar/ata)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork