Ilmuwan Temukan Alat Batu Pemotong Berusia 1,5 Juta Tahun di Sulawesi!

Ilmuwan Temukan Alat Batu Pemotong Berusia 1,5 Juta Tahun di Sulawesi!

Tim detikINET - detikSulsel
Kamis, 07 Agu 2025 22:00 WIB
Salah satu peralatan batu yang ditemukan di Pulau Sulawesi, Indonesia, berusia setidaknya 1 juta tahun.
Salah satu peralatan batu yang ditemukan di Pulau Sulawesi, Indonesia, berusia setidaknya 1 juta tahun. (Foto: Livescience)
Jakarta -

Tim arkeolog internasional baru-baru ini menemukan alat batu yang diperkirakan berusia 1,5 juta tahun di Pulau Sulawesi. Penemuan mengejutkan ini membuka babak baru dalam sejarah evolusi manusia.

Mengutip dari detikINET, penemuan batu berusia 1,5 juta tahun tersebut menjadinya bukti tertua kehadiran kerabat manusia purba di Wallacea, wilayah kepulauan luas antara benua Asia dan Australia. Penelitian ini dipublikasikan pada Rabu, 6 Agustus 2025, dalam jurnal Nature.

Penelitian atas temuan tersebut mengungkap bahwa artefak batu itu kemungkinan besar dibuat oleh hominin misterius, jauh sebelum manusia modern (Homo sapiens) muncul di muka Bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah serpihan batu sederhana dengan tepi tajam yang berguna sebagai alat pemotong dan pengikis serbaguna," ujar Adam Brumm, profesor arkeologi dari Griffith University, Australia, kepada Live Science.

Selama melakukan penggalian antara 2019 dan 2022 di lokasi Calio, Sulawesi, tim peneliti menemukan tujuh artefak batu yang terbuat dari rijang, batuan sedimen keras berbutir halus. Para peneliti mengungkap, alat pemotong tradisional tersebut dibuat dengan teknik pengelupasan perkusi, di mana batuan inti dipukul dengan batu palu untuk menghasilkan serpihan tajam.

ADVERTISEMENT

"Salah satu alat bahkan menunjukkan tanda pemrosesan ulang atau retouch untuk mempertajam sisi tajamnya," ujar Prof. Adam Brumm.

Peralatan batu berusia 1,5 juta tahun milik kerabat manusia misterius ditemukan di SulawesiPeralatan batu berusia 1,5 juta tahun milik kerabat manusia misterius ditemukan di Sulawesi Foto: Nature

Batu Lebih Tua dari Fosil Manusia Tertua di Sulawesi

Para peneliti memperkirakan alat batu tersebut berusia antara 1,04 juta hingga 1,48 juta tahun berdasarkan lapisan sedimen tempat artefak ditemukan. Perkiraan tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan teknik penanggalan geologi yang canggih.

Usia batu ini tentu saja jauh lebih dari fosil manusia tertua di Sulawesi yang sebelumnya hanya berumur sekitar 25.000 tahun.

"Ini bukti kuat bahwa kerabat manusia purba sudah menjelajahi wilayah Wallacea jauh lebih awal dari yang selama ini kita duga," tambah Brumm.

Peneliti Duga Artefak Dibuat Oleh Homo Erectus

Peralatan batu berusia 1,5 juta tahun milik kerabat manusia misterius ditemukan di SulawesiPeralatan batu berusia 1,5 juta tahun milik kerabat manusia misterius ditemukan di Sulawesi Foto: Nature

Peneliti saat ini masih mencoba memecahkan teka-teki terkait identitas pasti pembuat alat batu tersebut. Kendati demikian, para peneliti memperkirakan ada kemungkinan batu itu dibuat oleh Homo erectus-spesies manusia purba yang sudah mencapai Pulau Jawa sekitar 1,6 juta tahun lalu-atau bahkan leluhur dari spesies unik seperti Homo floresiensis di Flores atau Homo luzonensis di Filipina.

"Sampai kita menemukan fosilnya, kita belum bisa pastikan spesies mana yang membuat alat ini," jelas Brumm.

Ia juga menyebut kemungkinan besar pembuatnya berasal dari kelompok hominin yang mampu menyeberangi laut. Dugaan ini mengingat temuan tersebut menunjukkan tingkat kecerdasan dan adaptasi yang tinggi.

Jejak Awal Peradaban di Sulawesi

Alat batu 1,5 juta tahun yang ditemukan tersebut diperkirakan digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti mengolah tanaman, kayu, atau bahkan hewan. Namun, sejauh ini peneliti belum menemukan tulang hewan dengan bekas potongan yang dapat memperkuat dugaan tersebut.

Kendati demikian, penemuan ini semakin memperkuat posisi Sulawesi sebagai wilayah kunci dalam memahami peradaban awal manusia. Sulawesi juga dikenal dengan seni gua naratif tertua di dunia setelah ditemukannya lukisan yang berusia 51.200 tahun.

"Temuan ini membalik asumsi kita tentang sejarah manusia di Asia Tenggara. Kini kita tahu bahwa Sulawesi tidak hanya dihuni oleh manusia modern, tapi juga oleh kerabat purba jauh sebelum itu," kata Brumm.

Untuk memecahkan teka-teki siapa sebenarnya penghuni awal Sulawesi, para ilmuwan berharap penggalian lanjutan dapat menemukan fosil hominin purba. Jika berhasil, hal ini bisa merevolusi pemahaman kita tentang migrasi manusia purba dari Afrika ke Asia dan Australia.




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads