BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia Timur Akibat Gempa Rusia

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia Timur Akibat Gempa Rusia

Tim detikcom - detikSulsel
Kamis, 31 Jul 2025 10:28 WIB
Ilustrasi Tsunami
Foto: Ilustrasi tsunami. (Thinkstock)
Jakarta -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami di Indonesia, khususnya 13 wilayah akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 8,7 di Rusia. Namun BMKG tetap mengimbau warga untuk tetap waspada.

"Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Kamchatka magnitudo 8,7 SR, 30 Juli 2025 06.24.50 WIB, dinyatakan telah berakhir," ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).

Diketahui, gempa bumi M 8,7 mengguncang Semenanjung Kamchatka Timur Jauh Rusia. BMKG turut memantau gempa besar di dekat pesisir timur Kamchatka Rusia pukul 06.24 WIB, Rabu (30/7) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG sempat mencatat adanya 52 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) hingga Rabu (30/7) pukul 20.00 WIB. Kekuatan gempa bervariasi dengan magnitudo terbesar M 6,9 dan magnitudo terkecil M 4,7.

ADVERTISEMENT

Sejumlah wilayah di Indonesia sudah terdeteksi terdampak dengan ketinggian tsunami 0,1 meter hingga 21 centimeter. Di Indonesia timur sendiri, terdeteksi ada 13 wilayah yang mengalami tsunami, di antaranya:

  1. Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0.3 meter,
  2. Pel. Tapaleo, Halmahera Tengah (14:15 WIB) 0.1 meter
  3. Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0.5 meter,
  4. Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0.2 meter,
  5. Depapre Jayapura Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0.3 meter,
  6. Sausapor, Papua Barat (15:04 WIB) 0.3 meter
  7. Pel. Beo Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0.06 meter,
  8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0.08 meter.
  9. Manokwari, Papua Barat (14.23 WIB) 0.15 meter.
  10. Gebe, Maluku Utara (14.57 WIB) 0.11 meter.
  11. Bitung, Sulawesi Utara (14.20 WIB) 0.21 meter.
  12. Manado, Sulawesi Utara (16.42 WIB) 0.08 meter.
  13. Likupang, Sulawesi Utara (17.20 WIB) 0.14 meter.

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo Andri Wijaya Bidang mengaku peringatan dini tsunami memang telah berakhir. Namun warga diminta untuk tetap waspada.

"Masyarakat tetap berhati-hati dan tidak melakukan aktifitas di sekitar pesisir pantai nelayan atau akvifitas lainnya," jelasnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads