Penanganan Abrasi di Pesisir Takalar Akan Libatkan PT Huadi Nickel

Penanganan Abrasi di Pesisir Takalar Akan Libatkan PT Huadi Nickel

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 22 Jul 2025 19:27 WIB
Bupati Takalar Mohammad Firdaus dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman usai melakukan pertemuan di Rujab Gubernur Sulsel, Makassar. Dokumen Istimewa
Foto: Bupati Takalar Mohammad Firdaus dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman usai melakukan pertemuan di Rujab Gubernur Sulsel, Makassar. Dokumen Istimewa
Takalar -

PT Huadi Nickel akan dilibatkan dalam penanganan abrasi di pesisir Pantai Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Penanganan abrasi tersebut merupakan bagian dari penyaluran CSR dari PT Huadi Nickel.

Hal itu diketahui setelah Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melakukan pertemuan dengan Bupati Takalar Mohammad Firdaus dan Direktur PT Huadi Nickel Alloy Indonesia Jos Stefan Hideky di Rujab Gubernur Sulsel, Jalan Sungai Tangka, Makassar, Selasa (22/7/2025). Pertemuan tersebut tepatnya membahas penanganan abrasi di pesisir Galesong Utara, Galesong, Galesong Selatan, Sanrobone, Mappakasunggu (Mapsu), hingga Mangarabombang (Marbo).

"Penanganan abrasi sangat penting karena menyangkut masa depan nelayan dan masyarakat pesisir," ujar Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Sudirman berharap agar lokasi- lokasi yang rawan abrasi serta lokasi yang kritis perlu didesain sesuai toleransi. Dia menilai kebijakan ini bersentuhan langsung dengan masyarakat pesisir sehingga dapat berkontribusi untuk daerah.

"Ini sangat menguntungkan bagi masyarakat nelayan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Bupati Takalar Firdaus menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulsel yang menunjuk pesisir Takalar sebagai lokasi penyaluran CSR dari PT Huadi Nickel. Dia mengatakan persoalan abrasi di Takalar memang membutuhkan perhatian dan penanganan serius.

"Setiap tahun kita menghadapi persoalan abrasi pantai, makanya kita berterima kasih kepada pak Gubernur karena memberikan perhatian yang besar terhadap pesisir Takalar," ungkapnya.

Diketahui, penanganan abrasi nantinya akan menggunakan slag nikel yang selama ini dikenal sebagai limbah industri nikel. Slag nikel memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi, seperti sebagai bahan pengganti agregat kasar pada beton dan campuran aspal, bahan baku pembuatan batako, atau material pengisi dalam konstruksi jalan.




(hmw/sar)

Hide Ads