KM Barcelona Terbakar, Penumpang Soroti ABK Lambat Evakuasi-Beri Pelampung

Sulawesi Utara

KM Barcelona Terbakar, Penumpang Soroti ABK Lambat Evakuasi-Beri Pelampung

Arfin Tompodung - detikSulsel
Senin, 21 Jul 2025 13:30 WIB
KM Barcelona 5 dilaporkan terbakar di Pulau Taliase, Minahasa Utara.
Foto: KM Barcelona 5 dilaporkan terbakar di Pulau Talise, Minahasa Utara. (dok. Istimewa)
Minahasa Utara -

Penumpang KM Barcelona 5 menyoroti lambatnya penanganan dari anak buah kapal (ABK) saat kapal terbakar di pulau Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut). Penumpang menuding ABK lambat memberi arahan evakuasi termasuk memberi pelampung kepada penumpang.

"Ketika mendengar kebakaran semuanya sudah panik. Dari ABK ini tidak ada arahan evakuasi sehingga penumpang masyarakat dengan sendirinya cari posisi aman," kata salah satu penumpang, Larebonte (55) kepada wartawan, Senin (21/7/2025).

Larebonte mengaku sempat berinisiatif mengingatkan ABK. Pasalnya tempat penyimpanan pelampung lambat dibuka dan disalurkan kepada penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penumpang kan berdesak-desakan. Saya waktu itu berinisiatif untuk mengingatkan kepada ABK tempat tempat pelampung ini segera dibuka dan dibagikan ke masyarakat," ucapnya.

Larebonte sendiri memutuskan melompat ke laut tanpa pelampung ketika api sudah membesar. Sejumlah penumpang di laut juga tidak mengenakan pelampung saat berusaha menyelamatkan diri.

ADVERTISEMENT

"Karena panik mereka terjun ke air. ada yang terjun tidak memakai pelampung termasuk saya tidak menggunakan pelampung," imbuh Larebonte.

Pegawai Kemenag Kepulauan Talaud mengaku heran dengan manajemen keselamatan berlayar dari KM Barcelona. Dia menuding tidak ada prosedur operasional standar (SOP) yang baik.

"SOP-nya saya tidak tahu seperti apa, seharusnya ada SOP-nya, manajemen kapal ABK dari masing-masing ABK dengan pembagian tugas ketika terjadi peristiwa seperti ini," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, KM Barcelona 5 terbakar di perairan Desa Talise, Kecamatan Likupang Barat, Minggu (20/7) sekitar pukul 14.00 Wita. Basarnas mencatat ada 571 korban yang berhasil dievakuasi.

"Untuk saat ini sampai pagi hari ini jumlah yang kami himpun atau kami data ada 571 orang," kata Kasi Ops Basarnas Sulut Bagus Ngurah kepada wartawan, Senin (21/7).

Dari ratusan orang yang dievakuasi itu, 27 orang di antaranya merupakan anak buah kapal (ABK). Bagus mengatakan informasi yang diterima ada 5 penumpang yang meninggal, namun baru tiga di antaranya yang teridentifikasi.

"Korban jiwa sementara yang pasti ada tiga orang, yang dua lagi kami masih melakukan pendataan dan mencari identitasnya," pungkasnya.




(sar/ata)

Hide Ads