Kebakaran yang melanda KM Barcelona di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), mengakibatkan 5 orang tewas. Salah satu penumpang menceritakan detik-detik kapal terbakar saat dalam perjalanan menuju Manado.
KM Barcelona 5 terbakar di perairan Desa Talise, Kecamatan Likupang Barat, Minggu (20/7) sekitar pukul 14.00 Wita. Api diduga muncul pertama kali di bagian dek 3 kapal.
"Awal kejadian itu di bagian dek 3 samping kiri mengeluarkan panas sangat panas ketika keluar asap," ungkap salah satu penumpang KM Barcelona, Larebonte (55) kepada wartawan, Senin (21/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak buah kapal (ABK) disebut sempat melakukan pemadaman namun tidak berhasil. Api kemudian menjalar hingga ke dek 4 hingga asap mulai menyebar ke ruangan kapal.
"Kemudian karena api semakin besar mereka (ABK) berupaya membuka selang air dan ternyata tidak berfungsi dengan baik," ucapnya.
Pegawai Kemenag Kepulauan Talaud itu melanjutkan, kondisi tersebut lantas menimbulkan kepanikan di dalam kapal. Seluruh penumpang mulai berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri.
"Saya waktu itu berinisiatif untuk mengingatkan kepada ABK agar tempat-tempat pelampung ini segera dibuka dan dibagikan ke masyarakat yang tidak memiliki pelampung, yang memiliki pelampung hanya yang ada di kamar masing-masing," paparnya.
Larebonte mengaku tidak ada arahan dari ABK untuk segera melakukan evakuasi. Sejumlah penumpang masing-masing mencari posisi aman hingga ada yang memulai lompat ke laut.
"Penumpang yang panik mereka terjun ke air. Ada yang terjun tidak memakai pelampung, termasuk saya tidak menggunakan pelampung," kata Larebonte.
Larebonte sempat sejam terombang-ambing di lautan sebelum dievakuasi kapal nelayan. Dia mengaku api yang membakar kapal berlangsung sekitar 3 jam.
"Kira-kira satu jam kemudian saya baru dibawa ke Likupang oleh nelayan lokal yang inisiatif dari mereka. Mereka ikhlas membantu saat dievakuasi semua kan tegang, berteriak," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Basarnas mencatat ada 571 korban KM Barcelona yang dievakuasi. Pihaknya turut melaporkan ada 5 penumpang yang meninggal dunia.
"Untuk saat ini sampai pagi hari ini jumlah yang kami himpun atau kami data ada 571 orang," kata Kasi Ops Basarnas Sulut Bagus Ngurah kepada wartawan, Senin (21/7).
Dari ratusan orang yang dievakuasi itu, 27 orang di antaranya merupakan anak buah kapal (ABK). Bagus mengatakan informasi yang diterima ada 5 penumpang yang meninggal, namun baru tiga di antaranya yang teridentifikasi.
"Korban jiwa sementara yang pasti ada tiga orang, yang dua lagi kami masih melakukan pendataan dan mencari identitasnya," pungkasnya.
(sar/ata)