Mantan Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan (Sekda Sulsel) Abdul Hayat Gani bergabung dengan Partai Perindo dan langsung ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Sulsel. Dia memilih Perindo karena visi dan misi partai berlandaskan sila ketiga Pancasila yakni persatuan Indonesia.
Abdul Hayat awalnya mengatakan ingin pulang kampung setelah pensiun untuk mengurus empang dan jadi panitia masjid. Namun, dinamika politik Indonesia belakangan ini membuatnya berubah pikiran dan ingin ikut terlibat.
"Tadinya saya mau pulang kampung menjadi panitia masjid, urus empang, urus tambang saya," ujar Abdul Hayat kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).
"Saya tersugesti semua itu. Jadi, saya berpikir kalau saya tidak ikut mengambil bagian dalam proses kenegaraan, sistem perpolitikan Indonesia, rasa-rasanya biar kita ngomong apa tidak didengar. Tidak ada power," tambahnya.
Abdul Hayat menilai partai politik sebagai saluran paling tepat untuk terlibat dalam perubahan kebijakan. Menurutnya, kekuasaan hanya bisa didapat melalui sistem yang sah.
"Saya berkesimpulan bahwa penentu-penentu kebijakan ini kita harus terlibat, terlibatnya di dalam di sistem yang tepat. Sistem yang tepat, ya, salah satunya jalan, yaitu partai politik," ucapnya.
Soal pilihannya masuk Perindo, Abdul Hayat menilai visi dan misi partai sejalan dengan prinsip persatuan Indonesia. Menurutnya, sila ketiga Pancasila sebagai landasan Perindo.
"Perindo itu, kan, Persatuan Indonesia. Sila ketiga dong dalam Pancasila. Pancasila ini kita harus mengamankan landasan ideal negara," sebutnya.
Dia menilai saat ini ego sektoral masih tinggi sehingga Perindo menjadi pilihan yang tepat. Dia yakin Perindo siap berjuang menjahit persatuan.
"Sehingga Perindo-lah yang saya yakini siap berjuang untuk itu," tambahnya.
Menurutnya, Perindo punya tantangan besar karena partai ini masih relatif muda. Namun, dia optimistis bisa membenahi struktur dan SDM partai di Sulsel.
"Kalau partai-partai lain, kan, sudah mapan. Kalau partai kita (Perindo), kan, bagusnya karena tantangan. Memang Perindo ini tahun 2014 dimulai, ya, relatif masih mudahlah," tuturnya.
Dia menargetkan pembenahan organisasi di 24 kabupaten/kota di Sulsel rampung pada akhir Juli 2025. Dia juga fokus merapikan administrasi dan manajemen partai.
"Saya merapikan administrasi. Sebelumnya itu, kan, ada bagaimana inventaris dan apa sebagainya aset kita harus pastikan apa yang lemah, kemudian rapikan administrasi, masuk kepada tata kelola organisasi," bebernya.
"Masuk organisasi tentu SDM. Bagaimana membuat transformasi yang baik yang isinya inovasi, ide gagasan, sehingga program-program ini bisa lebih efektif ke masyarakat," lanjutnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(hsr/hsr)