.webp)
Bupati Maros Chaidir Syam menanggapi warga bernama Heri (32) di Dusun Cindakko, Kecamatan Tompobulu, yang ditandu menuju puskesmas sejauh 4 kilometer gegara jalan rusak. Chaidir mengaku wilayah tersebut memang belum tersentuh perbaikan karena medan yang sulit dijangkau.
"Untuk kondisi di Cindakko memang kondisi jalan sampai di lokasi tersebut itu belum sampai pada tingkat misalnya perbaikan jalan yang beton ataupun aspal. Karena memang medannya Cindakko ini memang sangat jauh," ujar Chaidir kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).
Namun Chaidir mengungkapkan bahwa Pemkab Maros baru akan membenahi akses jalur penghubung antar dusun yang arahnya menuju ke Dusun Cindakko dan beberapa dusun lainnya. Pihaknya akan melakukan perbaikan secara bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun lalu kita sudah melakukan betonisasi hampir sekitar lebih 10 Km ke arah situ (Dusun Cindakko). Insyallah, lokasi-lokasi seperti Cindakko tembus Bara, tembus ke Malino itu akan kita prioritaskan," ungkapnya.
Chaidir mengaku awalnya Pemkab Maros menganggarkan sebesar Rp 60 miliar untuk pembangunan jalanan di Kecamatan Tompobulu. Namun, hal itu belum terealisasi karena adanya efisiensi anggaran tahun ini.
"Sebenarnya hampir seluruh anggaran DAK yang kemarin disampaikan ke Pemerintah Daerah itu disampaikan hampir sekitar Rp 60 miliar itu kebanyakan di Tompobulu. ini karena efisiensi makanya hal itu ter-pending," kata Chaidir.
Dia menegaskan akan kembali melakukan pemetaan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk melakukan perbaikan jalanan di Kecamatan Tompobulu. Pihaknya juga merencanakan pembangunan jembatan di wilayah itu.
"Alhamdulillah kami sudah melakukan pemetaan anggaran, sehingga kita akan mengembalikan beberapa poros-poros jalan yang di Tompobulu termasuk penuntasan jembatan hampir sekitar Rp 30 miliar," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, pria bernama Heri terpaksa ditandu sejauh 4 kilometer menuju puskesmas gegara akses jalan rusak dan sulit dilalui kendaraan. Heri mesti mendapat perawatan medis usai mengalami kecelakaan di sungai hingga sulit bergerak.
Peristiwa itu terjadi di Dusun Cindakko, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Minggu (6/4) sore. Warga menandu Heri menggunakan sarung dan sebilah bambu.
"Seorang warga waktu mau turun ke sungai, dia (korban) terperosok dan kakinya kena batu tajam. Kakinya tidak bisa digerakkan sama sekali dan harus dibawa ke Puskesmas Tompobulu," ujar Kepala Desa Bonto Somba, Suparman kepada detikSulsel, Senin (7/4).
(sar/hsr)
