"Yang bersangkutan meninggal dan kembali ke rumahnya kemarin. Sempat dirujuk ke RS Wahidin, Makassar setelah dirawat di RSUD Enrekang tetapi meninggal setelah dirawat intensif," kata keluarga Karmila, Parman kepada detikSulsel, Selasa (1/4/2025).
Karmila kembali dibawa ke rumahnya di Desa Kaseralau, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang pada Senin (31/3). Sama seperti sebelumnya yang ditandu saat dibawa ke rumah sakit, kali ini Karmila juga harus kembali ditandu ke rumahnya.
"Almarhumah tiba di Jalikko (Desa Kaseralau) memakai ambulans, sekitar pukul 3 sore kemarin. Setelah itu almarhumah tersebut lanjut dibawa ke rumahnya di Dusun Paleleng, Desa Kaseralau dengan memakai alat seadanya yakni ditandu dengan sarung," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parman berharap Pemkab Pinrang memberikan atensi dan prioritas untuk memperbaiki jalan di Dusun Paleleng. Dia berharap tidak ada lagi kasus warga sakit dan meninggal usai harus ditandu ke rumah sakit.
"Ini sudah sangat-sangat parah. Kami berharap Pemkab Pinrang menjadikan ini kasus terakhir pasien harus ditandu, semoga akses jalan dapat segera diperbaiki," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Pinrang berjanji akan memperbaiki jalan rusak yang membuat wanita bernama Karmila (20) ditandu menuju Rumah Sakit Umum (RSUD) Massenrempulu, Kabupaten Enrekang. Pemkab mengaku akan memprioritaskan anggaran pembangunan jalan agar warga tidak perlu dirujuk ke kabupaten tetangga.
"Pemkab Pinrang memberikan atensi yang besar terhadap adanya warga sakit yang ditandu tersebut," kata Sekda Pinrang Andi Tjalo Kerrang kepada wartawan, Selasa (25/3).
"Nanti kita lihat kondisi keuangan daerah. Kalau ada anggaran pasti Pak Bupati pikirkan itu (instruksi untuk anggaran jalan),"tambahTjalo.
(hmw/ata)