Hasil sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H akan diumumkan hari ini. Pengumuman ini tentunya sangat dinanti oleh masyarakat Indonesia sebagai acuan untuk merayakan Idul Fitri.
Diketahui, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menggelar sidang isbat 1 Syawal 1446 H pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Auditorium HM Rasjidi Kemenag RI, Jalan MH Tamrin No.26, Jakarta Pusat. Jadwal ini sebelumnya disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad saat memimpin Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H di kantor pusat Kemanag, Jl MH Thamrin, Jakarta.
"Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah," jelas Abu Rokhmad dikutip detikSulsel melalui laman Kemenag, Sabtu (29/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas kapan pengumuman hasil sidang penetapan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran Idul Fitri 2025 ini? Untuk mengetahuinya, simak ulasan jadwal, link pantau, hingga metode penentuannya di bawah ini.
Hasil Sidang Isbat Diumumkan Pukul 19.05 WIB
Hasil sidang berupa penetapan 1 Syawal 1446 H akan diumumkan melalui konferensi pers dan disiarkan langsung di kanal YouTube Bimas Islam TV. Menyadur laman Kemenag RI, hasil keputusan sidang isbat akan diumumkan sekitar pukul 19.05 WIB oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Jika merujuk waktu Timur dan Tengah Indonesia, pengumuman penetapan akan berlangsung sekitar pukul 20.05 Wita dan 21.05 WIT.
Link Pantau Hasil Sidang Isbat Idul Fitri 2025
Kementerian Agama melalui kanal YouTube resmi Bimas Islam TV menyediakan dua link streaming bagi masyarakat yang hendak memantau prosesi tahapan sidang. Link tersebut yakni live seminar pemaparan posisi hilal dan live konferensi pers pengumuman hasil sidang isbat Idul Fitri 2025. Berikut linknya:
Seminar Pemaparan Posisi Hilal Idul Fitri 2025
Link Pantau Pengumuman Hasil Sidang Isbat Idul Fitri 2025
Rangkaian Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2025
Masih dari laman Kemenag RI, sidang penentuan 1 Syawal ini akan berlangsung dengan 3 agenda utama. Antara lain, seminar pemaparan posisi hilal, musyawarah tertutup, dan konferensi pers.
Seminar posisi hilal dilaksanakan pada 16.30 WIB sampai menjelang Magrib. Setelah itu, akan ada jeda sholat Magrib kemudian dilanjutkan pelaksanaan musyawarah tertutup penentuan 1 Syawal atau Idul Fitri 2025 pada 18.45 WIB.
Hasil keputusan kemudian akan diumumkan pada konferensi oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Berikut rincian jadwalnya:
- Acara: Sidang Isbat Penentuan Awal Syawal 1446 H/2025 M
- Hari/Tanggal: Sabtu, 29 Maret 2025
- Agenda:
- Seminar Posisi Hilal: Pukul 16.30 WIB-Menjelang Magrib
- Sidang Isbat: 18.45 WIB-selesai
- Konferensi Pers Pengumuman Hasil Sidang Isbat: 19.05 WIB - Tempat: Auditorium HM. Rasjidi Kemenag RI, Jalan MH Tamrin No.26, Jakarta Pusat
Metode Penetapan 1 Syawal 1446 H
Penentuan Lebaran Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446 H ini, pemerintah menggunakan metode hisab dan rukyat. Kedua metode ini merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam.
Menurut Abu Rokhmad, hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Dalam fatwa tersebut dijelaskan bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI dalam hal ini Menteri Agama dan berlaku secara nasional.
Dalam pemaparannya, Abu Rokhmad menjelaskan bahwa secara hisab atau perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB. Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam Matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh.
"Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat," tegas Abu Rokhmad.
Ia menambahkan, setidaknya ada dua dimensi dari proses pelaksanaan rukyatul hilal. Pertama, dimensi ta'abbudi yakni rukyat sejalan sunnah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan dilakukan saat akan mengawali atau mengakhiri puasa.
"Sunnah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah berdasarkan metode hisab dan rukyat," jelasnya.
Kedua, dimensi pengetahuan. Rukyat merupakan proses konfirmasi atas data-data hisab dan astronomis.
"Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat," sebut Abu Rokhmad.
Proses rukyatul hilal penentuan 1 Syawal ini rencana akan dilakukan di 33 titik. Menurut Abu Rokhmad, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi kecuali Bali, mengingat di wilayah tersebut dalam suasana Nyepi.
"Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati," tandasnya.
Idul Fitri 2025 Diprediksi Serentak 31 Maret 2025
Menteri Agama Nasaruddin Umar memprediksi bahwa Hari Raya Idul Fitri 2025 diprediksi jatuh pada 31 Maret 2025. Sebab, pemantauan hilal yang dilakukan pada tanggal 29 Maret 2025 menunjukkan ketinggian hilal masih berada di bawah kriteria Menteri Agama dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Pemerintah memperkirakan bahwa hilal tidak akan terlihat. Sehingga, bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.
"Pada saat tanggal 29 Maret itu terjadi pemantauan dan itu diprediksi memang masih minus 2 atau minus 3, jadi oleh Muhammadiyah juga diprediksi bahwa itu tidak mungkin bisa melihat hilal, karena itu masih di bawah dengan demikian, terjadi istikmal bulan suci Ramadhan itu jadinya 30 hari, jadinya lebaran kita diprediksi tanggal 31 Maret 2025." ujarnya saat menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral soal kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 bersama Polri, Senin (10/3/2025).
Dengan demikian, maka besar peluang Lebaran Idul Fitri tahun ini akan digelar serentak, yakni pada Senin, 31 Maret 2025.
Nah, itulah informasi lengkap tentang sidang isbat Lebaran Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446 H. Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri!
(alk/edr)