Umat Hindu di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), melaksanakan Tawur Agung Kesanga sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi dengan menampilkan pawai ogoh-ogoh. Ada dua karakter yang diarak beramai-ramai dalam perayaan itu yakni sosok Ganesha dan Bhuta Kala.
Ritual Tawur Agung Kesanga dilaksanakan di Lapangan Sparta Tikala, Kota Manado mulai dari pukul 10.00 Wita hingga 12.00 Wita, Jumat (28/3). Sementara pawai ogoh-ogoh dimulai pukul 13.00 Wita.
"Ogoh-ogoh saat ini menampilkan Ganesha yang ada belalainya. Dewa Ganesha itu pemberi anugerah kecerdasan, penghalau segala rintangan dengan harapan kita berdoa kepada Tuhan dalam wujud Dewa Ganesha, beliau memberikan kecerdasan kepada kita," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Manado, I Dewa Ketut Gianyar kepada detikcom saat perayaan, Jumat (28/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harapkan nanti kita bakar dan hal-hal yang jahat itu tidak ada lagi," ujarnya.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Raya Nyepi yang artinya memberikan persembahan kepada Bhuta Kala atau roh yang tak kasat mata.
"Kita memberikan persembahan hari ini dengan harapan, besok umat Hindu merayakan Catur Brata sebagai puncak hari raya nyepi ini, tidak diganggu. Kita memberikan persembahan supaya mereka tidak mengganggu kita," jelasnya.
Menurut Gianyar, perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini menarik karena ada tiga agama yang melaksanakan kegiatan keagamaan. Hindu merayakan Nyepi, umat muslim memasuki Ramadan, sementara Nasrani menghayati minggu-minggu sengsara.
"Ini sungguh menarik karena kita bisa saling menghargai antara satu pemeluk agama dengan pemeluk agama yang lain. Karena prinsip kita adalah menjalankan agama dengan baik dan harus menghormati yang lain," tuturnya.
(ata/asm)