DPW NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan teguran ke Bupati Jeneponto Paris Yasir gegara mengamuk di jalanan saat pawai usai pelantikan. NasDem meminta Paris lebih mengontrol emosinya agar peristiwa tersebut tidak lagi terulang.
Diketahui, Paris mengamuk di jalanan tepatnya di Dusun Bonto Gaddong, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Jumat (21/3) sekitar pukul 14.00 Wita. NasDem Sulsel kemudian mengklarifikasi peristiwa itu ke Paris yang juga Ketua NasDem Jeneponto.
"Nah, ini jadi pengalaman. Supaya berikutnya tidak seperti itu lagi. Saya sudah lakukan komunikasi dan menanya Pak Paris, Bupati Jeneponto. Ya, ini spontanitas," kata Sekretaris DPW NasDem Sulsel Syaharuddin Alrif kepada wartawan, Selasa (25/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syahar mengatakan sikap Paris saat itu merupakan spontanitas. Menurutnya, emosi seseorang terkadang memang tidak bisa dikontrol.
"Soal itu, ya tentu, kadang kondisi, situasi, dan spontanitas. Kadang membuat situasi emosional kita agak tiba-tiba menyala," katanya.
Bupati Sidrap ini percaya Paris sosok pemimpin yang baik dan ramah. Dia pun kembali menegaskan bahwa peristiwa itu terjadi karena Paris terpancing hingga emosinya tidak terkontrol.
"Saya yakin dan percaya Pak Paris itu orang yang baik, santun, ramah. Mungkin karena spontanitas itu yang memancing emosional. Ini sehingga emosinya tidak terkendali. Kita minta agar tidak diulangi lagi," imbuh Syahar.
Syahar berharap peristiwa tersebut tidak terulang. Dia juga meminta Paris lebih bijak selama menjalankan tugas sebagai bupati Jeneponto.
"Nah, itu mungkin hal-hal seperti itu harus dikendalikan. Apalagi kita sebagai pemimpin di satu daerah," jelasnya.
Awal Mula Paris Ngamuk di Jalanan
Awalnya, Paris terlihat duduk di jendela mobil hitam sambil mengangkat dua jari, simbol nomor urutnya saat Pilkada Jeneponto 2024 lalu. "Menang nomor dua, menang nomor dua. Apa kau? Woi!" teriaknya lantang.
Tak lama kemudian, Paris turun dari mobil dan menunjuk seseorang dari kejauhan. Di tengah suasana arak-arakan yang ramai, dia tampak emosional dan mendekati orang tersebut, didampingi seorang pria yang diduga pengawalnya.
Aksi itu sontak menarik perhatian warga yang langsung mencoba menenangkan situasi. Beruntung, ketegangan berhasil diredam sebelum berujung kericuhan.
Kapolsek Bangkala AKP Saifullah Syam menjelaskan kejadian bermula saat rombongan Paris Yasir yang melakukan arak-arakan melintas hingga seorang warga diduga terganggu karena suara bising kendaraan.
"Pada saat terjadi iring-iringan penjemputan Bupati dari batas kabupaten Jeneponto-Takalar, sesampainya di lokasi atau di TKP ada salah satu warga yang merasa tersinggung, mungkin disebabkan oleh kebisingan dari suara kendaraan yang ada dalam arak-arakan itu," kata Saifullah kepada detikSulsel, Jumat (21/3).
Warga tersebut kemudian spontan melakukan pelemparan hingga akhirnya mengenai salah satu kendaraan dalam rombongan. Walhasil, iring-iringan bupati pun berhenti dan berujung cekcok.
"Yang bersangkutan spontanitas melakukan pelemparan dan mengenai salah satu kendaraan dari arak-arakan itu sehingga rangkaian arak-arakan berhenti dan terjadilah ini," ungkapnya.
(hsr/ata)