Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat muslim di seluruh dunia. Salah satu amalan yang kerap dilakukan pada bulan ini adalah qunut witir.
Qunut adalah doa yang dibaca oleh umat Islam setelah sholat Tarawih, tepatnya pada rakaat terakhir sholat witir. Akan tetapi qunut ini tidak dilaksanakan sejak awal Ramadhan, melainkan dimulai pada pertengahan bulan suci tersebut.
Karena penanggalan Islam berbeda dengan penanggalan Masehi, banyak yang bertanya-tanya kapan tepatnya qunut Ramadhan 2025 dapat dilaksanakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengetahui jadwalnya, simak penjelasannya di bawah ini!
Qunut Ramadhan 2025 Tanggal Berapa?
Dikutip dari laman Rumaysho, qunut witir dianjurkan ketika memasuki separuh akhir bulan Ramadhan, yaitu mulai malam ke-15 Ramadhan. Pendapat ini merupakan pandangan yang masyhur dalam madzhab Syafi'iyah.
Selain itu, ada juga perkataan Imam Ahmad terkait hal ini. Ketika Abu Daud menanyakan pada Imam Ahmad, "Apakah qunut itu sepanjang?" Ia menjawab, "Jika engkau mau." Abu Daud bertanya lagi, "Apa pendapat yang engkau pilih?" Jawab Imam Ahmad, "Adapun saya tidaklah berqunut kecuali setelah pertengahan Ramadhan. Namun jika aku bermakmum di belakang imam lain dan ia berqunut, maka aku pun mengikutinya." (Masail Ahmad li Abi Daud, 66). Mereka pun berdalil tentang riwayat dari Ibnu 'Umar, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad shohih (Al Mushonnaf, 2: 98)
Seperti diketahui, bulan Ramadhan 1446 H ini beriringan dengan Masehi, di mana 1 Ramadhan jatuh pada 1 Maret 2025. Dengan demikian, qunut Ramadhan 2025 yang dimulai pada malam ke-15 Ramadhan bertepatan dengan malam tanggal 14 Maret 2025.
Hal ini sesuai dengan sistem penanggalan Islam, yang memulai hari setelah Matahari tenggelam atau saat memasuki waktu Maghrib.
Kapan Qunut Dilakukan dalam Sholat?
Dilansir dari laman Almanhaj, qunut dilakukan pada rakaat terakhir setelah membaca surat dan sebelum rukuk. Inilah yang shahîh dari amalan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam secara umum.
Hal ini dijelaskan dalam beberapa hadits. Salah satunya adalah hadits dari Ubai bin Ka'ab Radhiyallahu anhu, yang berkata:
إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوْتِرُ فَيَقْنُتُ قَبْلَ الرُّكُوْعِ. أخرجه ابن ماجه.
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berwitir lalu melakukan qunut sebelum ruku'. [HR Ibnu Majah dan dishahîhkan al-Albâni dalam Irwa' al-Ghalil, 2/167 hadits no. 426].
Namun, ada kalanya beliau juga melaksanakan qunut setelah rukuk dan sebelum sujud. Ini dijelaskan dalam riwayat Urwah bin az-Zubair, ia berkata:
أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمنِ بْنَ عَبْدٍ الْقَارِي -وَ كَانَ فِيْ عَهْدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَاب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ مَعَ عَبْدِ اللهِ بْنِ الأَرْقَمِ عَلَى بَيْتِ الْمَالِ -قَالَ: أَنَّ عُمَرَ بْنِ الْخَطَاب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ خَرَجَ لَيْلَةً فِيْ رَمَضَانَ فَخَرَجَ عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنُ عَبْدٍ الْقَارِي فَطَافَ بِالْمَسْجِدِ ، وَ أَهْلُ الْمَسْجِدِ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُوْنَ ، يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ ، وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلاَتِهِ الرَّهْطُ ، فَقَالَ عُمَرُ : وَاللهِ إِنِّيْ أَظُنُّ لَوْ جَمَعْنَا هَؤُلاَءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ ؛ لَكَانَ أَمْثَلَ. ثُمَّ عَزَمَ عُمَرُ عَلَى ذَلِكَ وَ أَمَرَ أُبَيَّ أَنْ يَقُوْمَ لَهُمْ فِيْ رَمَضَانَ فَخَرَجَ عُمَرُ عَلَيْهِمْ وَالنَّاسُ يُصَلُّوْنَ بِصَلاَةِ قَارِئِهِمْ ، فَقَالَ عُمَرُ : نِعْمَ الْبِدْعَةُ هِيَّ ، وَالَّتِيْ يَنَامُوْنَ عَنْهَا أَفْضَلُ مِنَ الَّتِيْ يَقُوْمُوْنَ -يريد: آخر الليل- فَكاَنَ النَّاسُ يَقُوْمُوْنَ أَوَّلَهُ وَكَانُوْا يَلْعَنُوْنَ الْكَفَرَةَ فِيْ النِّصْفِ : اللَّهُمَّ قَاتِلِ الْكَفَرَةَ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ ، وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ ، وَلاَ يُؤْمِنُوْنَ بِوَعْدِكَ ، وَخاَلِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ ، وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرَّعْبَ ، وَأَلْقِ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ ، إِلهُ الْحَقِّ. ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَِيَدْعُوْ لِلْمُسْلِمِيْنَ بِمَا اسْتَطَاعَ مِنْ خَيْرٍ، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ . قَالَ: وَكَانَ يَقُوْلُ إِذَا فَرَغَ مِنْ لَعْنِهِ الْكَفَرَةِ وَصَلاَتِهِ عَلَى النَّبِيِّ وَاسْتِغْفَارِهِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَمَسْأَلَتِهِ : اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ ، وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ ، وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، وَنَرْجُوْ رَحْمَتَكَ رَبَّنَا ، وَنَخَافُ عَذَابَكَ الْجِدِّ ، إِنَّ عَذَابَكَ لِمَنْ عَادَيْتَ مُلْحَقٌ ، ثُمَّ يُكَبِّرُ وَيَهْوِي سَاجِداً)".
Sesungguhnya 'Abdur-Rahmân bin 'Abdun al-Qâri -beliau, dahulu pada zaman 'Umar bin al-Khaththab bersama 'Abdullah bin al-Arqam memegang Baitul Mal- berkata: "Sesungguhnya 'Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu keluar pada malam hari di bulan Ramadhan, lalu 'Abdur-Rahmân bin 'Abdun al-Qâri keluar dan mengelilingi masjid dan mendapatkan orang-orang di masjid terbagi berkelompok-kelompok tidak bersatu; seorang shalat sendiri dan yang lainnya mengimami shalat sejumlah orang. Maka 'Umar berkata: 'Demi Allah! Saya pandang, seandainya kita kumpulkan mereka pada satu imam saja, tentu akan lebih baik,' kemudian 'Umar bertekad untuk itu, dan ia memerintahkan 'Ubai bin Ka'ab untuk mengimami shalat malam mereka di bulan Ramadhan. Lalu 'Umar Radhiyallahu anhu keluar menemui mereka lagi dalam keadaan orang-orang shalat di belakang satu imam, sehingga 'Umar berkata: 'Sebaik-baik bid'ah ialah ini dan yang tidur (tidak ikut) lebih utama dari yang ikut shalat,' -yang beliau inginkan (yang shalat) di akhir malam (lebih utama)- karena orang-orang melakukan shalat tarawih di awal malam. Mereka melaknat (mendoakan keburukan) bagi orang kafir pada separuh bulan Ramadhan dengan doa: 'Ya Allah, binasakanlah orang-orang kafir yang menghalangi (manusia) dari jalan-Mu, mendustakan para rasul-Mu dan tidak beriman dengan janji-Mu. Cerai-beraikan persatuan mereka dan timpakanlah rasa takut di hati-hati mereka, serta timpakan siksaan dan adzab-Mu atas mereka, wahai sesembahan yang haq,' kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berdoa untuk kebaikan kaum muslimin semampunya, kemudian memohon ampunan untuk kaum mukminin". Beliau berkata: "Apabila selesai melaknat orang-orang kafir, bershalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , memohon ampunan untuk kaum mukminin dan mukminat serta permintaan lainnya, ia mengucapkan: 'Ya Allah, kami hanya menyembah kepada-Mu, berusaha dan beramal hanya untuk-Mu, dan memohon rahmat kepada-Mu, wahai Rabb kami, dan kami takut kepada adzab-Mu yang pedih. Sesungguhnya adzab-Mu ditimpakan kepada orang yang Engkau musuhi,' kemudian ia bertakbir dan turun untuk sujud". [HR Ibnu Khuzaimah dalam Shahîh-nya 2/155-156. Dikatakan oleh pentahqîqnya: "Isnadnya shahîh"].
Frasa 'kemudian bertakbir dan turun untuk sujud' menunjukkan bahwa qunut witir dibaca setelah rukuk. Hal ini diperbolehkan karena dilakukan di hadapan para sahabat tanpa ada yang mengingkarinya. Wallahu a'lam.
Bacaan Doa Qunut yang Dianjurkan
Tidak ada ketentuan khusus mengenai bacaan doa dalam qunut. Di antara doa yang terbaik untuk qunut witir adalah doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada al-Hasan bin 'Ali Radhiyallahu anhu. Berikut adalah bacaan doanya:
اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Arab Latin: Allahummadhinī fīmā hadait, wa 'āfinī fīmā 'āfait, wa tawallanī fīmā tawallait, wa bārik lī fīmā a'thoit, wa qinī sharr mā qodhoit, fa innaka taqdhi wa lā yuqdho 'alaik, wa innahu lā yadzillu man wālait, tabārakta rabbānā wa ta'ālait.
Artinya: Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi)" (HR. Abu Daud, no. 1425; An-Nasa'i; no. 1745; Tirmidzi, no. 464. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Selain doa di atas, terdapat doa lain sebagai pengganti qunut yang lebih pendek dibaca. Berikut ini bacaannya:
1. Doa Rabbana
Dikutip dari buku "Terjemahan Fiqih Islam Wa Adillatuhu" yang disusun oleh Prof Dr Wahbah Az-Zuhaili, doa pengganti qunut yang pertama diambil dari surah Al-Baqarah ayat 201. Doa ini berisi permohonan untuk mendapatkan kebaikan dunia-akhirat.
Berikut bacaan doanya:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Arab Latin: Rabbana atina fid-dunya hasanatan wa fil-akhirati hasanatan waqina 'adhaban-nar
Artinya: "Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka."
2. Doa Ma'tsur
Selanjutnya adalah doa yang bersumber dari Al-Qur'an atau hadis Nabi SAW yang bisa dijadikan pengganti qunut. Dikutip dari laman Universitas Islam An-Nur Lampung dengan judul "Pilihan Doa Pengganti Doa Qunut dalam Shalat Subuh" berikut bacaan doa ma'tsur dalam Arab, Latin, dan artinya:
اللّهُـمّ إِنّي أعـوذُ بِك مِنْ عِلْـم لا ينْفـع، ومِنْ قلْـب لا يخْشـع، ومِنْ نفْـس لا تشْـبع، ومِنْ دعـوة لا يُسْتجابُ لها
Arab Latin: Allahumma inni a'udzu bika min 'ilmin la yanfa'u wa min qalbin la yakhsha'u wa min nafsin la tasyba'u wa min da'watin la yustajabu laha.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari nafsu yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan."
3. Doa Istifah
Terakhir, yakni doa istifah yang biasanya dibaca pada awal sholat setelah takbiratul ihram. Doa ini berisi pujian dan pengakuan kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang Esa.
Berikut bacaan doa istifah sebagai pengganti qunut:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالى جَدُّكَ وَلا إِله غيرُك
Arab Latin: Subhanakallahumma wa bihamdika wa tabarakasmuka wa ta'ala jadduka wa la ilaha ghairuk
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu, dan Maha Berkat nama-Mu, dan Maha Tinggi kebesaran-Mu, dan tidak ada tuhan selain Engkau."
Itulah jadwal pelaksanaan qunut di bulan Ramadhan 2025. Semoga membantu!
(edr/urw)