Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 719 rumah terendam banjir di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Situasi ini membuat Pemkab Pohuwato menetapkan status tanggap darurat banjir selama 2 pekan.
"Pemerintah Kabupaten Pohuwato telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa (11/3/2025).
Kebijakan status tanggap darurat banjir terhitung sejak 9 sampai dengan 22 Maret. Muhari mengatakan, banjir yang melanda Pohuwato terjadi imbas hujan deras sejak Sabtu (8/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepuluh desa yang berada di lima kecamatan terendam. Adapun lima kecamatan terdampak banjir, yakni Marisa, Buntulia, Taluditi, Popayato dan Patilanggio.
"Berdasarkan hasil kaji cepat sementara yang dilakukan oleh BPBD Pohuwato sebanyak 752 KK atau 2.546 jiwa terdampak dan sebanyak 719 rumah warga terdampak oleh peristiwa ini," tuturnya.
Muhari melanjutkan, tim gabungan masih melakukan evakuasi warga, BPBD Pohuwato berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat untuk mendirikan dapur umum dan tenda pengungsian bagi warga terdampak.
Berdasarkan laporan BPBD Gorontalo, sebagian wilayah terdampak berangsur mulai surut. Hanya Desa Dulomo di Kecamatan Patilanggio yang hingga kini masih terendam oleh banjir.
"BNPB mengimbau warga Kabupaten Pohuwato untuk mengikuti arahan dari otoritas setempat dan tidak lekas percaya pada informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," imbuh Muhari.
(sar/asm)