Enam remaja di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), menuai sorotan lantaran melakukan pertarungan tinju hingga bermain gitar di dalam masjid saat Ramadan. Ironisnya, para remaja itu melakukan aksinya hanya demi konten media sosial (medsos).
Dalam video beredar, tampak seorang remaja berambut pendek menggunakan sarung tinju sedang mengayunkan kepalan tangan kanan dan kirinya. Tayangan video berikutnya menunjukkan dua remaja membuka pintu kaca masjid.
Seorang remaja lainnya kemudian muncul bertelanjang dada. Remaja yang juga mengenakan sarung tinju itu kemudian ikut berlagak layaknya seorang petarung yang hendak masuk ke dalam ring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhirnya kedua remaja tersebut terlibat pertarungan tepat di dalam masjid. Pertarungan keduanya turut disaksikan oleh sejumlah remaja lainnya. Seorang di antaranya terlihat menyaksikan pertarungan itu sembari bermain gitar.
Belakangan diketahui aksi enam remaja itu dilakukan di Masjid Al-Mukminin Pajalele, Dusun Pajalele, Desa Binanga Karaeng, Kecamatan Lembang pada Senin (3/3) pukul 00.30 Wita. Mereka masing-masing berinisial MR (16), IS (19), FF (16), FI (16), SR (15) dan FA (15).
"Video viral 6 orang anak muda melakukan tinju dan gitar di dalam masjid sudah kami tangani," kata Kapolsek Lembang Iptu Ridwan Mustari kepada detikSulsel, Jumat (7/3/2025).
"Mereka anak muda berusia 16 tahun dan 19 tahun. Setelah mendapatkan laporan video tersebut kami memanggil mereka untuk meminta keterangan," terangnya.
Dari hasil pemeriksaan, keenam remaja itu hendak membuat membuat konten video di media sosial. Mereka bermain tinju dan gitar di dalam masjid sambil menunggu sahur.
"Itu katanya mereka mau bikin konten begitu," ungkap Ridwan.
Ridwan mengatakan keenam remaja itu sempat diamankan di Polsek Lembang pada Rabu (5/3). Mereka kemudian menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Mereka telah menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi dan membuat surat pernyataan disertai video permintaan maaf," ujar Ridwan.
Menurut Ridwan, perbuatan remaja yang melakukan duel tinju hanya iseng. Mereka berdalih membuat konten video untuk disebar di media sosial.
"Itu katanya mereka mau bikin konten begitu," ungkapnya.
Pihaknya pun mengimbau orang tua mengawasi aktivitas anak-anaknya. Ridwan mengingatkan anak muda untuk tidak melakukan kegiatan yang meresahkan warga.
"Kita meminta kerjasama dari warga terutama orang tua agar mengawasi anak-anak mereka. Jangan lah sampai ada tindakan yang meresahkan dan memperbanyak ibadah di bulan Ramadan ini," imbuhnya.
(hmw/hmw)