Pemimpin Aliran Sesat di Maros Sempat Janji Setop Ajaran tapi Berulah Lagi

Pemimpin Aliran Sesat di Maros Sempat Janji Setop Ajaran tapi Berulah Lagi

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Rabu, 05 Mar 2025 11:30 WIB
Pemimpin aliran sesat Pangissengana Tarekat Ana Loloa, Patta Bau saat menghadiri pemanggilan di Polsek Tompobulu.
Pemimpin aliran sesat Pangissengana Tarekat Ana' Loloa, Patta Bau saat menghadiri pemanggilan di Polsek Tompobulu. Foto: (Dok. Istimewa)
Maros -

Pemimpin aliran diduga sesat Pangissengana Tarekat Ana' Loloa bernama Patta Bau (56) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), ternyata sudah pernah dipanggil Pemkab Maros hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI). Patta Bau sempat berjanji untuk berhenti mempengaruhi warga namun belakangan kembali berulah.

Kapolsek Tompobulu AKP Makmur mengatakan Patta Bau awalnya dipanggil pada Oktober 2024 lalu namun tidak hadir. Pihak kepolisian yang memfasilitasi kemudian kembali memanggil Patta Bau untuk kedua kalinya di Polsek Tombobulu bersama Pemkab Maros dan MUI.

"Panggilannya dua kali. Di panggilan pertama itu dia tidak datang. Nanti di panggilan yang kedua baru datang, di situ kita panggil juga MUI dan Haji Jufri dari Kesbang," kata Makmur kepada wartawan, Selasa (4/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu, Makmur menyebut pihak dari Kesbang Pemkab Maros menyatakan aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa menyimpang. Patta Bau pun diminta membuat pernyataan untuk menyetop ajarannya.

"Sudah ada pernyataannya di kantor dia sudah buat. Dia (Petta Bau) tidak akan melakukan kegiatan itu terkait permasalahan agama, karena dari Kesbang dianggap menyimpang," tutur Makmur.

ADVERTISEMENT

Saat itu, Patta Bau meminta untuk tetap tinggal di lokasi tersebut dengan dalih untuk bercocok tanam. Polisi, Kesbang, dan MUI pun sepakat untuk memberikan izin kepada Patta Bau untuk tetap tinggal.

"Cuma dia bilang dia sisa bercocok tanam, jadi kami bilang silakan tapi untuk melanjutkan kegiatannya soal aliran itu tidak bisa," tegasnya.

Usut punya usut, Patta Bau ternyata kembali melakukan aktivitas ajaran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa. Maka dari itu, pihak kepolisian akan mengambil langkah tegas dan kembali memanggil Patta Bau pekan ini.

"Bersangkutan itu keras kepala sudah dibuatkan pernyataan tapi dia lanjut dan kita akan ambil langkah kembali. Saya sudah bicara Minggu ini kita akan rapat kembali," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Maros dibuat geger dengan adanya dugaan aliran sesat bernama Pangissengana Tarekat Ana' Loloa. Aliran ini menambah rukun Islam menjadi 11 dan menjanjikan pengikutnya masuk surga dengan syarat wajib membeli benda pusaka.

Aliran tersebut masuk di Dusun Bonto-bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, mulai tahun 2024. Warga diketahui telah melaporkan pimpinan ajaran tersebut yakni seorang perempuan bernama Petta Bau.

"Dulu namanya itu Pangissengana Tarekat Ana' Loloa. Sejak bulan puasa tahun lalu sudah ada, tapi saya di Kalimantan dulu. Dibiarkan oleh warga dulu, setelah saya datang baru saya protes," kata Kepala BPD Bonto-bonto, Marzuki kepada wartawan, pada Selasa (4/3).

Marzuki mengatakan, ajaran tersebut dianggap menyimpang karena melebihkan rukun Islam menjadi sebelas. Kemudian untuk melaksanakan ibadah haji, cukup ke gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa.




(asm/sar)

Hide Ads