- 1. Doa Buka Puasa Ramadhan
- 2. Doa Berbuka Puasa
- 3. Doa Syukur atas Nikmat Puasa dan Berbuka
- 4. Doa Buka Puasa Riwayat Ibnu Majah
- Waktu Membaca Doa Buka Puasa Ramadhan
- Adab Berbuka sesuai Sunnah Rasulullah SAW 1. Menyegerakan Berbuka 2. Dilarang Menumpuk Beraneka Ragam Makanan 3. Jangan Berlomba-lomba Mengisi Perut
Bulan Ramadhan adalah bulan suci nan istimewa bagi umat muslim. Di bulan ini, umat muslim akan mengerjakan ibadah puasa sebulan lamanya.
Salah satu momen yang paling dinantikan ketika berpuasa adalah saat berbuka. Selain membatalkan puasa dengan makan dan minum, momen ini pun menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa.
Dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, dijelaskan bahwa orang yang berpuasa termasuk salah satu golongan yang sulit ditolak doanya oleh Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Ada tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terdzalimi...,"
Maka dari itu, dianjurkan untuk memperbanyak doa ketika tiba waktu berbuka. Untuk itu, berikut doa berbuka puasa sesuai anjuran Rasulullah SAW yang dapat diamalkan pada bulan Ramadhan nanti.
Yuk, disimak!
1. Doa Buka Puasa Ramadhan
Mengutip dari buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-doa Harian oleh Muhammad asy-Syafrowi, diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW membaca doa berikut ini ketika berbuka puasa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى
Arab Latin: Dzahaba azh-zhaama'u wabtallati al-'uruqu, wa tsabata al-ajru in syaa Allah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat, dan telah pasti ganjaran, dengan kehendak Allah Ta'ala." (HR Abu Dawud, Daruquthni, Halim, dan Nasa'i)
2. Doa Berbuka Puasa
Berikut ini bacaan doa buka puasa lainnya yang dapat diamalkan sebagaimana dinukil dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim Lc:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Arab Latin: Allahumma laka shumtu, wa 'alâ rizqika afthartu.
Artinya: "Ya Allah aku berpuasa karena-Mu dan berbuka atas karunia-Mu."
3. Doa Syukur atas Nikmat Puasa dan Berbuka
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab Latin: Alhamdulillahilladzi a'ananii fa shumtu, wa razaqoni fa afthortu.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah membantuku (dengan izin-Nya) hingga aku bisa berpuasa, dan memberiku rezeki hingga aku bisa berbuka."
4. Doa Buka Puasa Riwayat Ibnu Majah
Dikutip dari buku Doa Zikir Sepanjang Tahun karya H Hamdan Hamedan MA, berikut bacaan doa buka puasa yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
Arab Latin: Allaahumma innii as-aluka bi-rahmatikal latii wasi'at kulla syai- in an taghfira lii.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuniku." (HR. Ibnu Majah no. 1.753)
Waktu Membaca Doa Buka Puasa Ramadhan
Disadur dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI Sulawesi Barat (Sulbar), waktu membaca doa berbuka puasa ditentukan dari aspek makna doanya. Misalnya, pada doa buka puasa riwayat Ibnu Umar yang menggunakan kata lampau yaitu kata 'telah' dalam bacaan doanya.
Berdasarkan makna doa tersebut, maka doa buka puasa hendaknya dibaca setelah membatalkan puasa. Wahba Zuhaili dalam Fiqh al-Islam wa Aditullah, juga memiliki pandangan yang sama yakni salah satu sunnah puasa adalah berdoa setelah berbuka sebagaimana disebutkan berikut ini:
الدعاء عقب الفطر
Artinya: Berdoa setelah berbuka
Meskipun demikian, kebiasaan membaca doa buka puasa sebelum berbuka tetap diperbolehkan. Hanya saja waktu yang diutamakan untuk membacanya yaitu setelah berbuka sebagai Kamal al-Sunnah (kesempurnaan sunnah).
Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat dalam video "Tentang Doa Berbuka Puasa (Part 1)" menuturkan jika terdapat dua pendapat mengenai waktu membaca doa buka puasa. Di antara dua pendapat tersebut adalah sebelum berbuka puasa dan setelah berbuka puasa.
Namun, dia menyimpulkan untuk tidak mempermasalahkan waktu membaca doa buka puasa tersebut. Hal terpenting, katanya, umat muslim mengamalkan sunnah berbuka puasa ini dengan berdoa.
"Dua (pendapat) ini tidak perlu dipertentangkan mau dibaca sebelum (atau) mau dibaca setelah (berbuka) itu tidak ada masalah, yang penting gunakan sunnah ini untuk berdoa. Jangan lupa yang terpenting, doa (buka puasa) ini adalah baru pengantar," ujar Ustaz Adi Hidayat yang dikutip detikSulsel, Jumat (21/2/2025).
"Di hadits lain disebutkan, 'dua kegembiraan bagi orang puasa, pertama saat dia berbuka karena salah satunya doanya langsung diterima oleh Allah SWT, yang kedua ketika dia datang di hari kiamat, Allah berikan pahala puasa yang melimpah baginya'," lanjutnya.
Adab Berbuka sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Ada sejumlah adab yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW ketika berbuka puasa. Adab-adab ini sebaiknya diikuti oleh seluruh umat muslim agar ibadah puasa dan berbuka menjadi lebih berkah.
Adapun adab berbuka sesuai sunnah Rasulullah SAW seperti dinukil dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim Lc adalah sebagai berikut:
1. Menyegerakan Berbuka
Ketika tiba waktu berbuka, umat muslim dianjurkan untuk menyegerakannya. Pasalnya, Islam tidak menyukai orang-orang yang mempersulit diri termasuk dalam berpuasa.
Apabila seseorang melambat-lambatkan berbuka, maka dia telah berbuat congkak atas kasih sayang yang Allah SWT berikan kepadanya. Berdasarkan riwayat Imam Muslim, kondisi seseorang selalu dalam kebaikan jika menyegerakan berbuka puasa.
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: "(Kondisi) manusia selalu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan iftar (berbuka puasa)." (HR. Bukhari Muslim)
2. Dilarang Menumpuk Beraneka Ragam Makanan
Saat waktu berbuka tiba, umat muslim sebaiknya menyediakan dan memakan sajian secukupnya. Sebab, waktu berbuka bukanlah ajang untuk melampiaskan nafsu.
Saat berbuka Rasulullah hanya menyediakan beberapa butir kurma dan air secukupnya. Hal ini diterangkan dalam hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi berikut ini:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلَّى عَلَى رُطْبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتُ فَتُمَيْرَاتٌ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتُ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Artinya: "Rasulullah berbuka sebelum melaksanakan Shalat dengan beberapa buah kurma (Rutab), apabila tidak ada maka dengan beberapa biji kurma kering (Tamar) dan apabila tidak ada maka dengan air." (HR. Ahmad, Abu Daud, dan At-Tirmidzi)
3. Jangan Berlomba-lomba Mengisi Perut
Adab selanjutnya yakni umat muslim dilarang berlomba-lomba mengisi perutnya dengan berbagai makanan. Jika terlalu kenyang, seseorang akan menjadi malas untuk beramal dan lebih memilih bersantai-santai.
Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan berbuka dengan kurma dan air saja. Seperti sabdanya bahwa:
إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَابِرًا فَلْيُفْطِرُ عَلَى التَّمْرِ فَإِنْ لَمْ يَجِدُ التَّمْرَ فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورُ
Artinya: "Apabila seseorang di antara kalian berpuasa maka berbukalah dengan kurma, jika tidak ada maka dengan air karena air itu suci" (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa'i)
Nah, itulah doa berbuka puasa yang dapat diamalkan pada puasa Ramadhan mendatang. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/edr)