Jejak Kasus Kapal Meledak Tewaskan Benny Laos Berujung Nahkoda Jadi Tersangka

Pulau Taliabu

Jejak Kasus Kapal Meledak Tewaskan Benny Laos Berujung Nahkoda Jadi Tersangka

Tim detikcom - detikSulsel
Sabtu, 01 Mar 2025 07:30 WIB
Petugas kepolisian berusaha memadamkan api yang membakar speed boat milik Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos di Dermaga Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, Sabtu (12/10/2024). RSUD Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara menyatakan, Cagub Maluku Utara Benny Laos meninggal dunia setelah dilakukan penanganan medis usai menjadi korban terbakarnya speedboat yang ditumpangi.ANTARA FOTO/HO/Humas Polres Taliabu/ans/wpa.
Foto: Antara Foto/Humas Polres Taliabu
Pulau Taliabu -

Nahkoda kapal cepat atau speedboat Bella 72 berinisial RS alias Rahmat yang meledak di Kabupaten Pulau Taliabu, ditetapkan sebagai tersangka. Insiden tersebut menewaskan 6 orang termasuk calon Gubernur Maluku Utara (Malut) Benny Laos.

Speedboat yang ditumpangi Benny Laos tepatnya meledak di Pelabuhan Regional Bobong, Pulau Taliabu, Sabtu (12/10/2024) sekitar Pukul 14.05 WIT. Selain Benny Laos, 5 korban tewas yakni anggota DPRD Malut dari Partai Demokrat Ester Tantri, Ketua DPW PPP Malut Mubin A Wahid, anggota Polres Kepulauan Sula Hamdani Buamonabot, Mahsudin Ode Muisi, dan ASN Pemkab Kepulauan Sula Nasrun.

Polisi yang melakukan serangkaian penyelidikan kemudian menetapkan nahkoda kapal Bella 72 bernama Rahmat sebagai tersangka. Penetapan tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah ditetapkan satu orang sebagai tersangka. Tersangkanya adalah nahkoda kapal Bela 72 berinisial RS alias Rahmat," ujar Direktur Reskrimum Polda Maluku Utara, Kombes Edy Wahyu Susilo kepada wartawan, Jumat (28/2/2025).

Edy mengatakan penyidik menemukan bukti adanya peristiwa pidana dalam insiden tersebut. Hal itu berdasarkan keterangan saksi ahli dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri dan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda.

ADVERTISEMENT

"Jadi (nakhoda kapal Bela 72 ditetapkan sebagai tersangka karena) ada kelalaian atau terjadinya peristiwa pidana, yang mengakibatkan orang meninggal dunia," katanya.

Namun Edy tidak memberikan keterangan secara detail terkait peristiwa pidana yang dimaksud. Tersangka pun dijerat dengan Undang-Undang tentang pelayaran.

"(Atas perbuatannya, tersangka dikenakan) Pasal primernya undang-undang pelayaran dan subsidernya Pasal 359 dan 360 KUHP," imbuhnya.

Kapal Meledak Saat Isi BBM

Kapal yang ditumpangi Benny Laos dan rombongan awalnya bersandar di Pelabuhan Regional Bobong. Kapal tersebut tiba-tiba meledak saat pengisian bahan bakar minyak (BBM).

"Sedang dilakukan pengisian BBM," kata Kasat Intelkam Polres Pulau Taliabu Iptu Ali Rahman Mahulauw kepada detikcom, Sabtu (12/10/2024).

Kapal saat itu masih dalam posisi bersandar di pelabuhan dan rombongan penumpang sudah berada di dalam kapal. Rombongan rencananya menuju ke Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat untuk agenda kampanye.

"Tiba-tiba terjadi ledakan dan disertai kobaran api yang menghanguskan seluruh body speedboat," tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Penumpang Merokok Saat Pengisian BBM

Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin mengaku sempat naik untuk mengecek kondisi di atas kapal rombongan Benny Laos yang sandar di pelabuhan. Sirajuddin lantas mengingatkan Benny Laos bahwa kondisi kapal tidak aman.

"Waktu itu saya bersama kasie dokkes dan kasat lantas naik di atas speedboat. Waktu itu sedang pengisian BBM dengan cara manual, jadi kami ingatkan bilang ini tidak safety," ujar Kompol Sirajuddin kepada detikcom, Minggu (13/10/2024).

"Beliau (Benny Laos) respons datar-datar aja. Karena di dalam speedboat kami cium bau bensin itu sangat menyengat, baik hidung maupun mata," lanjut Sirajuddin.

Sirajuddin menuturkan, saat pengisian BBM sedang berlangsung, motoris juga sempat mengingatkan beberapa orang yang berada di atas speedboat agar tidak merokok. Dia menyebut saat itu ada tiga selang yang terhubung ke dalam tangki kapal.

"Dari motoris tadi malam kami minta keterangan itu, mereka menyampaikan sudah diingatkan agar tidak merokok. Karena pengisian BBM saat itu ada tiga selang yang terhubung ke dalam tangki speedboat. Saat itu (ada orang merokok), kami juga belum kenal semua orang-orang di dalam speedboat itu," ungkap Sirajuddin.

Lanjut Sirajuddin, saat pengisian BBM dua unit mesin genset serta alat-alat elektronik berupa AC, kipas angin, dan kulkas sedang dalam kondisi hidup. Rombongan Benny Laos juga suda berada di dalam kapal.

Setelah berbicara dengan Benny Laos, Sirajuddin dan timnya kemudian turun meninggalkan kapal tersebut di pelabuhan. Namun, berselang 5 menit kapal tersebut tiba-tiba meledak.

"Setelah 5 menit kami turun meninggalkan speedboat, langsung terjadi ledakan. Informasi dari anggota yang standby di pelabuhan, ledakan itu berawal dari belakang (posisi mesin dan tangki) speedboat," katanya.

"(Pasca ledakan dan terbakar) speedboat miring ke kiri, karena posisi tangki BBM itu ada di kiri," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Komika Mongol Minta Kematian Benny Laos Diusut: Sabotase Atau Kecelakaan"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads