Niat Mandi Keramas Puasa Ramadhan untuk Bersuci dari Hadas Besar

Niat Mandi Keramas Puasa Ramadhan untuk Bersuci dari Hadas Besar

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Jumat, 28 Feb 2025 16:01 WIB
mandi wajib ramadhan
Foto: Getty Images/iStockphoto/Ekaterina79
Makassar -

Ibadah puasa di bulan Ramadhan sebaiknya dilaksanakan dalam keadaan bebas dari hadas besar dan kecil. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki hadas besar, perlu untuk mandi wajib sebelum puasa.

Mandi wajib untuk membersihkan diri dari hadas diwajibkan sebelum seseorang menjalankan ibadah puasa. Hal ini berlaku bagi mereka yang sedang dalam kondisi berhadas besar.

Untuk itu seseorang harus melaksanakan mandi wajib sebelum menjalankan ibadah puasa. Untuk dapat mengamalkannya, berikut ulasan mengenai mandi wajib sebelum puasa beserta niat dan tata caranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk, disimak!

Niat Mandi Puasa Ramadhan

Mengutip buku Mandi Janabah Rasulullah SAW Menurut 4 Mazhab oleh Isnan Ansory Lc Ma, niat sebelum melakukan mandi wajib adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْجَنَابَةِ

Arab Latin: Nawaitul ghusla li raf'il janabah

Artinya: Aku berniat untuk mandi dalam rangka mengangkat janabah

Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Puasa

Mandi sebelum menjalankan ibadah puasa dapat dilakukan dengan mengikuti tata cara yang dianjurkan dalam Islam, yaitu:

  • Niat
  • Membaca basmalah
  • Mencuci kedua telapak tangan hingga pergelangan
  • Menghilangkan najis dan kotoran
  • Wudhu
  • Madhmadhah dan istinsyaq
  • Meratakan air ke seluruh tubuh
  • Menyela-nyela rambut
  • Awali basuhan dengan siraman di kepala
  • Mendahulukan anggota badan yang kanan
  • Menggosok (dalk)
  • Membasuh tiga kali
  • Muwalah
  • Memakai pakaian tertutup
  • Membaca doa
  • Sholat sunnah 2 rakaat

Keutamaan Puasa Ramadhan

Melansir jurnal Islamhouse yang berjudul "Keutamaan Puasa Ramadhan", terdapat beberapa keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan. Mulai dari sebagai penghapusan dosa, balasan puasa tidak terhingga, hingga puasa memberi syafaat kepada yang mengamalkannya.

Berikut rincian selengkapnya:

1. Puasa Ramadhan merupakan sebab penghapusan dosa

Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam hadits oleh As-Syaikhan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

(( مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ))

"Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." [HR. As-Syaikhân]

Nabi SAW juga mengatakan hal serupa lewat hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan selainnya seperti berikut:

(( الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ))

"Antara shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa di antara itu semua, jika dosa besar dapat dihindari." [HR. Muslim dan selainnya]

2. Balasan pahala puasa tidak terhingga dan tidak ada batasan jumlahnya

Sebagaimana dalam hadits As-Syaikhan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

(( قال الله تعالى : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ))

"Allah SWT berfirman: 'Seluruh amal anak Adam untuknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang akan mengganjarnya." [HR. As-Syaikhân]

Selain itu, dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW juga bersabda:

(( كُلُّ عَمَلٍ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي))

"Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat. Allah SWT berfirman: 'Kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang akan mengganjarnya. Dia meninggalkan nafsu dan makanannya demi Aku." [HR. As-Syaikhān]

3. Bau mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah dari bau minyak misk.

Rasulullah SAW bersabda:

(( وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفٌ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ))

"Demi yang jiwa Muhammad berada di tanggan-Nya, sungguh bau mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah dari pada bau misk." [HR. Syaikhân (Bukhari dan Muslim)]

4. Orang yang puasa memiliki dua kebahagiaan

Tertuang dalam hadits berikut:

(( وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ))

"Orang yang puasa memiliki dua kebahagiaan yang membuatnya berbahagia; bahagia ketika berbuka puasa dan bahagia ketika berjumpa Tuhannya dengan puasanya." [HR. Syaikhan)

5. Puasa adalah tameng dan pelindung

Hal tersebut diterangkan dalam hadits riwayat Syaikhan, Rasulullah SAW bersabda:

(( وَالصِّيَامُ جُنَّةً ))

"Puasa adalah tameng." [HR. Syaikhan]

6. Puasa memberi syafaat kepada pengamalnya pada hari kiamat.

Dalam Hadits Abdullah Ibnu Amr, Nabi SAW bersabda:

(( الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ))

"Puasa dan al-Quran memberi syafaat kepada seseorang pada hari kiamat. Puasa berkata, "Wahai Tuhanku, aku cegah dia dari makan dan nafsunya di siang hari, jadikan aku sebagai penyafaatnya.' Al-Quran berkata: "Aku cegah dia dari tidur malamnya, jadikan aku sebagai penyafaatnya. Nabi berkata: "Keduanya pun memberinya syafaat." [HR. Ahmad dan Hakim. Hadits sahih]

7. Di surga terdapat pintu bernama Ar-Royyân yang dimasuki hanya oleh orang-orang yang puasa.

Tercantum dalam hadits riwayat Syaikhan, Rasulullah SAW bersabda:

(( وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ))

"Siapa yang termasuk ahli puasa, akan dipanggil dari pintu surga ar-Royyân." [HR. Syaikhan]

Dalam hadits lain juga disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda:

(( إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ))

"Di surga ada pintu yang disebut ar-Royyân. Orang-orang yang puasa akan masuk dari pintu itu pada hari kiamat, tidak seorang pun masuk selain mereka. Diserukan: "Mana orang-orang yang berpuasa!" Maka mereka pun mendatanginya. Tidak seorang pun dari mereka selain memasukinya. Jika semua telah masuk, pintu pun ditutup, tak seorang pun memasukinya setelah itu."

8. Puasa sehari fii sabilillah (dalam jihad), menjauhkannya dari panas neraka jahanam sejauh 70 tahun.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

(( مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَاعَدَ اللهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ حَرَّ جَهَنَّمَ عَنْ وَجْهِهِ سَبْعِينَ خَرِيفًا))

"Siapa yang puasa sehari dalam jihad, Allah jauhkan dengan satu hari itu panas neraka jahanam dari wajahnya sejauh 70 tahun." [HR. An-Nasai dan Ibnu Majah. Hadits sahih. As-Syaikhân juga meriwayatkan yang serupa]

Demikianlah ulasan lengkap mengenai mandi wajib sebelum puasa. Semoga bermanfaat, detikers!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads