Pawang Tagih Tanggung Jawab Warga Ngaku Keluarga Buaya di Cimory Gowa

Pawang Tagih Tanggung Jawab Warga Ngaku Keluarga Buaya di Cimory Gowa

Muh Zunkarnaim - detikSulsel
Rabu, 19 Feb 2025 17:30 WIB
Buaya terkam pawang di wisata Cimory Gowa.
Buaya terkam pawang di wisata Cimory Gowa. Foto: (dok. Istimewa)
Makassar -

Pawang buaya bernama Baco Dg Rani kini menagih tanggung jawab warga yang mengaku sebagai keluarga buaya di wisata Cimory, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keluarga menilai warga tersebut lepas tangan setelah Baco Dg Rani diterkam buaya.

Menantu korban, Nurmiati (42) mengatakan warga yang mengaku sebagai keluarga buaya sempat menjemput Baco Dg Rani dan mengaku siap bertanggung jawab. Namun setelah insiden terjadi, warga tersebut kini menghilang tanpa kabar.

"Itu yang kami cari (warga yang mengaku sebagai keluarga buaya). Beberapa hari ini tidak ada kabarnya padahal yang kami tahu itu kan (korban) dijemput, dijemput baik-baik itu bapak, dijemput untuk ke sana (Cimory)," ucap Nurmiati kepada detikSulsel, Rabu (19/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyampaikan bahwa korban dijemput menuju Cimory Gowa menggunakan mobil. Namun setelah kejadian korban diterkam buaya justru tidak ada pihak warga tersebut. Korban dijemput keluarganya sendiri menggunakan sepeda motor.

"Naik mobil (dijemput untuk ke Cimory Land), pulangnya sisa naik motor, keluarga sendiri yang jemput," ungkap Nurmiati.

ADVERTISEMENT

Nurmiati pun menyesalkan warga yang menjemput korban hingga saat ini tidak bertanggung jawab. Padahal sebelumnya warga yang mengaku sebagai keluarga buaya sempat berjanji akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu.

"Tidak ada mi, tidak ada mi yang mau tanggung jawab. Kita tidak tahu ke mana itu yang mengaku-mengaku katanya cucunya (buaya). Padahal ada pengakuan yang katanya 'iya nanti kami tanggung jawab kalau ada apa-apa', ada yang berkata seperti itu dan tidak tahu di mana mi sekarang," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Baco Dg Rani batal menjalani operasi pada tangan kanannya yang patah diterkam buaya. Operasi belum dilakukan lantaran terkendala biaya Rp 40 juta yang tidak di-cover BPJS.

"Kalau operasi batal memang, iya batal, karena di mana ki mau ambil uang (Rp 40 juta) dalam waktu dekat, sementara tidak ditanggung BPJS. Jadi memang terpaksa dipulangkan," ujar Nurmiati.

Nurmiati mengatakan kondisi korban saat ini masih belum pulih. Sang pawang harus menahan sakit dari luka gigitan pada tangan kanannya dan sakit akibat tulang yang patah.

"Gawat karena memang kan dia istilahnya memikul dua rasa sakit ini. Sakit patah tulang sama cabikan, dan cabikannya itu dalam sampai terbuka itu daging," ucap Nurmiati.

Nurmiati menyebut Baco Dg Rani saat ini dilarikan ke RSUD Daya, Makassar. Namun dia belum mengetahui apakah operasi bisa dilakukan di sana sebab masih belum memiliki biaya.

"Belum ada kejelasan ini apakah berkasnya sampai atau tidak. Yang jelas masih di rumah sakit, masih menerima, cuma perawatannya. Operasinya belum," imbuhnya.




(asm/hsr)

Hide Ads