Pawang Diterkam Buaya di Cimory Gowa Terkendala Biaya Operasi Rp 40 Juta

Pawang Diterkam Buaya di Cimory Gowa Terkendala Biaya Operasi Rp 40 Juta

Muh Zunkarnaim - detikSulsel
Rabu, 19 Feb 2025 16:23 WIB
Buaya terkam pawang di wisata Cimory Gowa.
Buaya terkam pawang di wisata Cimory Gowa. Foto: (dok. Istimewa)
Makassar -

Pawang bernama Baco Dg Rani yang diterkam buaya di Cimory, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), batal menjalani operasi pada tangan kanannya. Operasi belum dilakukan lantaran terkendala biaya Rp 40 juta yang tidak di-cover BPJS.

"Kalau operasi batal memang, iya batal, karena di mana ki mau ambil uang (Rp 40 juta) dalam waktu dekat, sementara tidak ditanggung BPJS. Jadi memang terpaksa dipulangkan," ujar menantu Baco, Nurmiati (42) saat ditemui di kediamannya di Tamangapa Makassar, Rabu (19/2/2025).

Nurmiati mengatakan kondisi korban saat ini masih belum pulih. Sang pawang harus menahan sakit dari luka gigitan pada tangan kanannya dan sakit akibat tulang yang patah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gawat karena memang kan dia istilahnya memikul dua rasa sakit ini. Sakit patah tulang sama cabikan, dan cabikannya itu dalam sampai terbuka itu daging," ucap Nurmiati.

Nurmiati menyebut Baco Dg Rani saat ini dilarikan ke RSUD Daya, Makassar. Namun dia belum mengetahui apakah operasi bisa dilakukan di sana sebab masih belum memiliki biaya.

ADVERTISEMENT

"Belum ada kejelasan ini apakah berkasnya sampai atau tidak. Yang jelas masih di rumah sakit, masih menerima, cuma perawatannya. Operasinya belum," imbuhnya.

Dia menjelaskan Baco Dg Rani pergi dari rumah setelah dipanggil warga yang mengaku keluarga buaya tanpa sepengetahuannya. Ia menyebut korban dijemput oleh pihak yang mengaku keluarga buaya tersebut.

"Tidak paham kenapa bisa pergi ke sana (Cimory Gowa), tidak izin sebelumnya. Memang ada pihak tertentu panggil ki yang ajak ke sana," terangnya.

Dia menuturkan baru mengetahui keberadaan korban setelah mendapat informasi orang diterkam buaya. Di sisi lain, Nurmiati mengungkapkan korban memang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan buaya.

"Sampai di sana kejadian baru ketahuan bilang oh bapak ada di sana. Memang sebelumnya (korban) pernah (berkomunikasi dengan buaya) tapi untuk menyembah tidak, kalau mungkin pernah berbicara mungkin iya, makanya dipanggil sama warga (yang mengaku sebagai keluarga buaya)," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Parangloe AKP Muh Ashar mengatakan peristiwa ini terjadi di wisata Cimory Land, Kecamatan Parangloe, Gowa, Senin (17/2) sekitar pukul 22.30. Wita. Akibat terkaman itu, korban mengalami luka robek dan patah tulang pada tangan kanannya.

"Tidak putus cuma robek ada luka robek dengan patah, patah tulang karena buaya kan berputar kan kalau menerkam gitu," ujar Ashar kepada detikSulsel, Selasa (18/2).

Pawang tersebut kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah di Jalan Tun Abdul Razak, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Gowa. Korban langsung mendapatkan perawatan atas luka yang dialami.

"Langsung dibawa lari oleh mereka ke rumah sakit. Namun saya menyusul ke rumah sakit, di Rumah Sakit Muhammadiyah yang di Hertasning (Jalan Tun Abdul Razak)," sebut Ashar.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads