Ritual Membawa Petaka Warga Ngaku Keluarga Buaya di Wisata Cimory Gowa

Ritual Membawa Petaka Warga Ngaku Keluarga Buaya di Wisata Cimory Gowa

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 19 Feb 2025 08:00 WIB
Buaya terkam pawang di wisata Cimory Gowa.
Buaya terkam pawang di wisata Cimory Gowa. Foto: (dok. Istimewa)
Gowa -

Suasana sejumlah warga hendak menjemput buaya yang dianggap keluarganya di wisata Cimory Land, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), tiba-tiba riuh. Pawang bernama Baco Dg Rani yang diutus melakukan ritual penjemputan buaya diterkam.

Insiden bermula saat sejumlah warga ramai-ramai mendatangi wisata Cimory Land, Kecamatan Parangloe, Gowa, Senin (17/2) sekitar pukul 22.30 Wita. Mereka berniat menjemput buaya yang dievakuasi karena muncul saat banjir di permukiman warga di Kampung Kajang, Lorong 1, Kelurahan Tamangapa, Rabu (12/2) sekitar pukul 23.00 Wita.

Kapolsek Parangloe AKP Muh Ashar mengatakan warga tersebut sudah mulai datang di lokasi untuk meminta buaya dipulangkan sejak Sabtu (15/2). Saat kejadian, perwakilan warga yang mengaku keluarga buaya tengah berbincang dengan BKSDA dan pengelola wisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita masih berbincang-bincang sama BKSDA dari pihak BKO, termasuk masyarakat di situ yang pengelola Cimory, termasuk saya," kata Ashar kepada detikSulsel, Selasa (18/2/2025).

Di saat bersamaan, rombongan warga lainnya turun ke kolam tempat buaya disimpan. Begitu pula dengan sang pawang ikut menuju kolam melakukan ritual untuk berkomunikasi dengan buaya tersebut.

ADVERTISEMENT

Ritual dilakukan dengan menyiapkan sesajen kepada buaya seperti pisang dan telur. Namun saat ritual sedang berlangsung, buaya tersebut tiba-tiba menyerang sang pawang hingga terjungkir masuk ke dalam kolam.

"Saya tidak perhatikan karena kita masih asyik berbicara bagaimana solusinya besok setelah diambil BKSDA dengan pihak perusahaan. Terjadilah teriakan di bawah bahwa pawang tersebut digigit ataupun diterkam oleh buaya," ungkap Ashar.

Pawang Alami Tangan Patah Tulang

Akibat terkaman buaya tersebut korban mengalami luka robek dan patah tulang pada tangan kanannya. Korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah di Jalan Tun Abdul Razak, Gowa.

"Tidak putus, cuma robek, ada luka robek dengan patah, patah tulang karena buaya kan berputar kan kalau menerkam gitu," ujar Ashar.

"Langsung dibawa lari oleh mereka ke rumah sakit. Namun saya menyusul ke rumah sakit, di Rumah Sakit Muhammadiyah yang di Hertasning (Jalan Tun Abdul Razak)," imbuhnya.

Diketahui, pawang tersebut merupakan utusan dari warga yang mengaku keluarga buaya. Pawang tersebut ditugaskan untuk berkomunikasi dengan buaya sebelum dipulangkan.

"Pawang yang dibawa oleh masyarakat yang mengaku keluarganya. Jadi memang dia (pawang) disiapkan karena dia sebelum turun itu saya sempat bicara juga bahwa mereka bisa berbicara dan memerintah itu buaya. Kita berusaha melarang malah dia bersikeras," kata Ashar.




(asm/ata)

Hide Ads