Macet parah imbas banjir di Jalan Poros Maros-Makassar, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih terjadi hingga siang ini. Sejumlah pengendara dari arah Maros menuju Makassar bahkan sudah terjebak macet hingga 13 jam lamanya.
"Dari jam 11 malam terjebak karena banjir kantor bupati (Maros)," kata salah seorang warga, Taufik Hasyim kepada detikSulsel, Rabu (12/2/2025).
Taufik menuturkan kendaraan tidak bisa melintas lantaran jalanan masih terendam banjir. Banyak pengendara yang memilih menunggu air surut ketimbang menerobos banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih antre ini (sampai jam 12 siang). Menunggu surut. Mobil mulai lagi pelan-pelan jalan," ujarnya.
Taufik mengatakan selama terjebak macet dirinya dan istri yang menumpang mobil travel terpaksa mengungsi di musala Kantor Dinas Pertanian Maros. Di sana penumpang lainnya juga menumpang mandi sembari mengisi daya ponsel.
"Di sini charge. Ada yang numpang mandi," bebernya.
Dia menyebut ada pengendara lainnya yang sudah terjebak macet sejak pukul 21.00 Wita malam tadi. Sejumlah penumpang yang telah menginap itu pun memilih menerobos banjir menggunakan ojek dan ban milik tim SAR karena mengejar jadwal penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Ada yang dari jam 9 malam terjebak di depan Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros. Banyak penumpang tadi pagi diantar ojek baru nyambung pakai ban tim SAR karena kejar pesawat," ungkap Taufik.
"Satu mobilku, ada yang pasrah hangus tiketnya," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam ruas Jalan Poros Trans Sulawesi tepatnya di Kabupaten Maros. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa mengakibatkan arus lalu lintas (lalin) di lokasi terputus.
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (12/2) dini hari, banjir merendam permukaan jalan sepanjang 500 meter tepatnya di depan Kantor Bupati Maros. Terlihat sejumlah pemotor nekat melintas dengan turun dari kendaraannya.
"Ini (banjir) kurang lebih dari sana ke sana, kurang lebih lima ratus meter," ujar Kasat Samapta Polres Maros AKP Yiyi Suhartin kepada wartawan di lokasi.
(asm/sar)