DPRD Sulsel Minta Inspektorat Investigasi 141 Sekolah Gagal Finalisasi PDSS

DPRD Sulsel Minta Inspektorat Investigasi 141 Sekolah Gagal Finalisasi PDSS

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 10 Feb 2025 16:24 WIB
RDP DPRD Sulsel terkait polemik PDSS di 141 sekolah di Sulsel.
RDP DPRD Sulsel terkait polemik PDSS di 141 sekolah di Sulsel. Foto: (dok. Istimewa)
Makassar -

DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta Inspektorat Sulsel melakukan investigasi penyebab 141 sekolah di Sulawesi Selatan (Sulsel) sempat gagal melakukan finalisasi ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk persiapan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). DPRD Sulsel menegaskan pihak sekolah harus bertanggung jawab atas kelalaian ini.

"Kita rekomendasikan dilakukan investigasi terkait masalah yang timbul karena apa, kita mau tahu, dikaji semuanya oleh Inspektorat," ujar Anggota Komisi E DPRD Sulsel Yeni Rahman kepada detikSulsel usai rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Sulsel, Senin (10/2/2025).

Diketahui, Komisi E DPRD Sulsel menggelar RDP tersebut dengan mengundang Disdik Sulsel dan 3 sekolah di Makassar. Tiga sekolah tersebut yakni SMAN 17, SMKN 2, dan SMKN 7 Makassar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi masih tiga sekolah, tapi kita berharap semua sekolah yang bermasalah diinvestigasi. Tadi sekolah bermasalah yang hadir SMAN 17 Makassar, SMK 2 dan SMK 7. Tapi kita berharap semua diinvestigasi yang 141 sekolah yang sempat gagal finalisasi PDSS kemarin. Karena pertanyaan besarnya kenapa sekolah lain bisa, sekolah ini tidak bisa," katanya.

"Kalau SMA 17 memang sudah bagus, sudah finalisasi, tapi yang dua ini SMK 2 dan SMK 7 belum finalisasi, ada pembicaraan lebih teknis untuk dicarikan solusinya," katanya.

ADVERTISEMENT

Yeni menyebut akibat kelalaian pihak sekolah dalam menginput data ke PDSS menyebabkan ribuan siswa akhirnya tidak berkesempatan untuk ikut SNBP. Kejadian ini menurutnya harus menjadi peringatan agar sekolah tidak menganggap sepele nasib para siswa berprestasi.

"Yang diinvestigasi sekolah secara menyeluruh seperti apa masalah sebenarnya. Kami menilai harus ada konsekuensi dari kejadian ini supaya menjadi warning keras ke depan pihak sekolah tidak main-main. Betul-betul dia seriusi karena pertaruhannya nasib anak-anak berprestasi," jela Yeni.

Apalagi, kata dia, para siswa sudah mempersiapkan diri sejak kelas X atau kelas 1. Namun, asa mereka dikandaskan hanya karena kelalaian pihak sekolah.

"Mereka sudah serius mempersiapkan diri sejak kelas 1 kemudian di akhir dimentahkan hanya karena sebuah kelalaian. Jadi persoalan memaklumi dan memaafkan pastilah kita maafkan segala salahnya tetapi harus ada konsekuensi," tegasnya.

Pihaknya juga menekankan pentingnya transparansi dalam penginputan nilai siswa tersebut. Legislator PKS ini mendorong penginputan dilakukan sistematis agar tidak memunculkan kecurigaan.

"Kalau manual, banyak orang menduga bisa saja terjadi rekayasa nilai, kita tidak menuduh yah, asumsi saja. Makanya kita minta diaudit investigasi. Saya mengusulkan semua ini tersistem," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 145 siswa SMAN 17 Makassar akhirnya bisa mengikuti SNBP masuk ke PTN. Pihak sekolah telah berhasil melakukan finalisasi data sekolah dan nilai siswa di PDSS.

"Sudah selesai, tadi malam akses sudah dibuka jam 07.00 sampai jam 04.00 pagi tadi. Jadi pada saat dibuka jam 09.00 (malam) kami upload kurang lebih 5 menit, sudah langsung bisa finalisasi," ujar Kepsek SMAN 17 Makassar Abu Hanafi kepada detikSulsel, Sabtu (8/2).




(asm/ata)

Hide Ads