Nakes RSUD Scholoo Keyen Sorsel Mogok gegara Gaji 1 Bulan Belum Dibayar

Papua Barat Daya

Nakes RSUD Scholoo Keyen Sorsel Mogok gegara Gaji 1 Bulan Belum Dibayar

Paulus Pulo - detikSulsel
Senin, 03 Feb 2025 13:39 WIB
RSUD Scholoo Keyen Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya
Foto: Suasana di RSUD Scholoo Keyen Teminabuan usai nakes mogok kerja. (Paulus Pulo/detikcom)
Sorong Selatan -

Tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Scholoo Keyen Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, melakukan aksi mogok kerja karena gaji selama 1 bulan belum dibayarkan. Akibatnya, tidak ada pelayanan di rumah sakit.

Pantauan detikcom, Senin (3/1/2025) pukul 13.54 WIT tampak pintu utama rumah sakit tertutup rapat. Sebuah mobil ambulans tampak terparkir di samping gedung utama rumah sakit.

Dokter Anestesi, Viktor yang ditemui di rumah sakit mengatakan pelayanan ditutup sejak Sabtu (1/2) sekitar pukul 22.00 WIT. Para nakes belum membuka pelayanan hingga Senin (3/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dokter dan Nakes menutup pelayanan karena gaji bulan Desember 2024 belum terbayarkan," kata Viktor kepada detikcom, Senin (3/2).

Dia mengungkapkan awalnya dua bulan gaji nakes menunggak. Namun Pemkab Sorsel melakukan pembayaran cuma satu bulan sehingga nakes melakukan aksi mogok menuntut haknya.

ADVERTISEMENT

"Sebelumnya ada 2 bulan nakes belum dibayar. Namun bulan November 2024 sudah dibayarkan beberapa hari yang lalu," bebernya.

Sementara itu, Direktur RSUD Scholoo Keyen, drg Muhammad Alim Ihsan Pangeran mengatakan aksi nakes tersebut telah dilaporkan ke Pemkab Sorsel. Dia berharap ada solusi agar pelayanan rumah sakit kembali normal.

"Secara ringkas kronologi peristiwa sudah laporkan ke sekda. Harapan kita agar pelayanan segera dibuka," kata Alim yang dikonfirmasi terpisah.

Dia pun menyampaikan permohonan maaf karena pelayanan di rumah sakit terganggu. Alim mengakui bahwa aksi para nakes tersebut terkait tunggakan gaji.

"Hal itu seharusnya tidak boleh terjadi. Kenapa belum dibuka karena unsur hak dokter sampai sekarang ini belum terbayarkan," bebernya.




(hsr/sar)

Hide Ads