Sebanyak 4.677 warga dari empat kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo terdampak banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir di wilayah tersebut mulai berangsur surut.
Empat daerah yang terdampak banjir, yakni Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Boalemo, dan Pohuwato. Keempat kabupaten dan kota itu terendam banjir imbas intensitas curah hujan yang tinggi sejak Sabtu (25/1).
Di Kota Gorontalo, sebanyak 128 kepala keluarga (KK) atau 426 jiwa terdampak banjir. Banjir tersebar di Kelurahan Lekobalo dan Kelurahan Dembe I di Kecamatan Kota Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BPBD Kota Gorontalo kemudian melakukan evakuasi terhadap 32 KK yang terdampak guna mengungsi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).
Sementara di Kabupaten Gorontalo, banjir dipicu meluapnya Danau Limboto. Sedikitnya delapan desa di tiga kecamatan yakni Tilango, Telaga Jaya, dan Lomboto terdampak banjir.
"Banjir ini juga berdampak pada 1.144 KK atau 3.396 jiwa dengan kerugian materil 797 unit rumah yang terendam banjir," tambah Muhari.
Di Kabupaten Boalemo, banjir berdampak pada 107 KK atau 375 jiwa. Banjir ini berdampak pada dua desa yakni Desa Tapadaa dan Desa Rumbia di Kecamatan Butomoito.
"Sedikitnya 98 unit rumah di dua desa tersebut terendam banjir. Merespons kejadian ini BPBD setempat telah menangani dampak bencana dengan melakukan pemantauan, pendataan, dan memberikan bantuan kepada warga terdampak," tuturnya.
Sementara banjir yang menerjang Kabupaten Pohuwato merendam lima kecamatan. Kelima kecamatan tersebut, yakni Buntulia, Patilanggio, Kecamatan Marisa, Taluditi, dan Paguat.
"Bencana ini dipicu oleh hujan berintensitas sedang hingga lebat. Sebanyak 480 jiwa atau 162 KK terdampak dari bencana ini," ungkap Muhari.
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Gorontalo termasuk wilayah paling terdampak banjir. Ketinggian air bahkan dilaporkan sampai 180 meter.
"Dari 8 desa yang terendam banjir ketinggian 60 centimeter sampai 180 centimeter di dalam rumah warga," kata ujar Penata Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Gorontalo Moh Tahir Laendeng kepada wartawan, Minggu (26/1).
Namun Tahir memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut. Pihaknya juga memastikan penyaluran logistik bagi warga yang dievakuasi
(sar/asm)