Sejumlah siswa SD di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan mual dan muntah usai mengonsumsi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulukumba turun tangan dan memastikan bukan kasus keracunan makanan.
"Iya, benar (murid mual dan muntah usai konsumsi MBG)," ujar Kepala Dinkes Bulukumba dr Muhammad Amrullah kepada detikSulsel, Jumat (25/1/2025).
Peristiwa terjadi di SD Negeri 171 Loka, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba, Jumat (25/1). Amrullah mengatakan, timnya langsung turun ke lokasi begitu menerima laporan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah diperiksa dan diverifikasi, ternyata cuma 4 orang saja yang ditemukan secara pasti. Yang lain itu sifatnya sugesti saja. Apa istilahnya, ya? Mungkin temannya muntah, dia ikut (terpengaruh)," katanya.
Menurutnya, hasil pemeriksaan tim kesehatan menunjukkan tidak ada indikasi keracunan makanan. Empat murid yang mengeluhkan mual dan muntah pun tidak memerlukan penanganan medis khusus.
"Dari 4 orang kami periksa, tidak ada 1 pun yang kami dapatkan dia ada keracunan makanan. Mungkin merasa tidak enak dengan makanannya atau mungkin tidak sarapan di rumahnya terus makan itu, merasa dia mual dan muntah," terangnya.
"Andaikan dia mengalami keracunan, ya, tentunya pasti ada gejala-gejala yang ditimbulkan, misalnya, yang perlu mendapatkan penanganan serius dari tenaga medis. Setelah kita observasi, tidak ada yang begitu. Setelah muntah itu pergi semua main-main anak-anak," lanjut Amrullah.
Amrullah pun menepis isu bahwa menu MBG yang disajikan kepada siswa SD ada yang basi. Dia menegaskan bahwa hasil pemeriksaan tidak menunjukkan indikasi tersebut.
"Mungkin kayaknya asam. Mungkin makanannya rasanya asam. Ada, kan, namanya itu masakan asam pedas. Tidak ada indikasi basi. Setelah diperiksa baik-baik, tidak ada indikasi basi. Mungkin ada beberapa anak yang merasa tidak familiar dengan masakan itu. Persoalan rasa," bebernya.
(hsr/asm)