Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), amblas gegara tanah longsor usai wilayah tersebut diguyur hujan lebat seharian. Bencana ini mengakibatkan 3 rumah rusak berat dan 14 warga dievakuasi.
Peristiwa itu terjadi tepatnya di jalur Poso-Tentena di Desa Watuawu, Kecamatan Lage, Poso pada Kamis (23/1) sekitar pukul 10.30 Wita. Arus lalu lintas di lokasi pun lumpuh dan jalan alternatif hanya bisa dilalui motor dan minibus.
"Hujan yang terjadi sejak Rabu (22/1) sore hingga malam hari mengakibatkan terjadinya longsor pada jalan poros penghubung Poso-Tentena," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus kepada wartawan, Kamis (23/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akris mengatakan ada 3 unit rumah rusak berat dan 10 lainnya terancam tergerus longsor. Selain itu ada 40 jiwa terdampak yang 14 orang di antaranya telah mengungsi.
"Pengungsi 6 KK atau 14 jiwa. Terdampak 40 jiwa, 3 unit rumah rusak berat, 10 unit rumah terancam," ujar Akris.
Dia menuturkan personel BPBD masih melakukan asesmen lanjutan di lokasi. Pihaknya mencatat ada kebutuhan mendesak yang diperlukan warga terdampak seperti perlengkapan tidur, tenda, selimut, terpal dan matras.
![]() |
Jalan Amblas Sepanjang 89 Meter
Kapolres Poso AKBP Arthur Sameaputty menyebut sejauh ini jalan amblas telah melebar sepanjang 89 meter. Akibat longsor, struktur tanah di lokasi masih mengalami pergeseran sedikit demi sedikit.
"Total jalan yang amblas 89 meter. Sampai saat ini struktur tanah akibat longsor dan jalan amblas masih terjadi pergeseran sedikit demi sedikit," ujar Arthur Sameaputty kepada wartawan, Kamis (23/1/2025).
Arthur mengatakan personel Polsek, Koramil, Brimob dan BPBD melakukan evakuasi terhadap warga yang berdomisili di sekitar lokasi. Para warga dibawa menjauh dari lokasi terdampak sejauh 100 meter.
"Sampai saat ini sudah 6 kepala keluarga yang dievakuasi, sasaran evakuasi adalah warga usia lanjut beserta barang-barangnya dengan radius 100 meter," terangnya.
Arthur menambahkan pihaknya telah mengalihkan jalur kendaraan ke jalan alternatif desa, namun jalur itu tidak dapat dilalui truk tronton dan bus berukuran besar. Ia menyebut Pemda Poso dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulteng telah berkoordinasi terkait penanganan jalan itu.
"Untuk koordinasi dengan Pemda Poso dan Balai Jalan Nasional telah dilaksanakan, akan dibuatkan jalan darurat dengan jembatan belly. Dibutuhkan waktu paling lambat 5 hari untuk mengerjakan jalan tersebut, peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan didorong dari Palu," imbuhnya.
(hsr/ata)