Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memimpin rapat koordinasi terkait pangan dengan sejumlah kepala daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam rapat itu, mikrofon Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mendadak dimatikan saat berbicara terkait anggaran jalan di Kecamatan Seko yang dialihkan ke Ibu Kota Negara (IKN).
Momen itu terjadi saat Indah dipersilakan berbicara oleh Zulhas yang memimpin rakor di Aula Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (17/1/2025). Indah awalnya mengeluhkan soal infrastruktur pendukung untuk rencana proyek pengembangan peternakan sapi perah di Seko.
"Seko itu dalam perencanaan bersama dengan Kementerian Pertanian itu akan dikembangkan untuk peternakan sapi perah. Beberapa waktu lalu sudah berkunjung dari Kementan bersama calon investor dari Vietnam melihat lokasi dan itu potensial untuk dikembangkan karena memang padang savana," kata Indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lantas memaparkan kendala utama yang dialami yakni infrastruktur jalan penghubung. Indah menyebut panjang jalan yang harus diintervensi pusat yakni 27 kilometer dengan total 4 jembatan.
"Masalah infrastruktur memang jadi kendala. Sebenarnya target dari Kementerian PU sampai ibu kota kecamatan Seko itu selesai tahun kemarin melalui Inpres jalan daerah," paparnya.
"Sudah ada izinnya Pak Menteri bahkan ditarget selesai tahun lalu sampai di ibu kota tersisa 27 kilo saja sampai ibu kota dan ada 4 jembatan," tambah Indah.
Hanya saja rencana itu urung terlaksana karena anggarannya dialihkan ke IKN. Padahal lanjut Indah, perencanaannya hingga kesiapan lahan sudah selesai.
"Waktu itu perencanaan sudah selesai, RAB sudah, ketersediaan lahan juga rampung tapi karena ada kebijakan tahun lalu itu dianggarkan untuk IKN maka ini tertunda. Kami berharap tahun ini...," kata Indah yang mikrofonnya tiba-tiba mati.
Pada saat itu, Zulhas langsung memotong pernyataan Indah. Zulhas mengakui pembangunan infrastruktur jalan belakangan ini memang agak tersendat.
"Baik, Bu. Memang fokus sekarang irigasi jadi kalau infrastruktur yang lain memang agak ditunda. Infrastruktur yang besar-besar mungkin akan tertunda, (anggaran) fokus pada swasembada pangan, irigasi dan lain-lain termasuk fokus pada makanan bergizi gratis yah," ujar Zulhas menanggapi Indah.
Dikonfirmasi setelah acara, Indah mengakui mikrofonnya dimatikan saat masih akan lanjut berbicara. Dia mengaku masih akan memaparkan bahwa Seko merupakan sentra peternakan sapi perah dan pedaging.
"Iya nih (mikrofon mati), mungkin hanya dikira saya bicara infrastruktur padahal kan di awal saya sudah sampaikan bahwa Seko itu untuk kawasan sentra peternakan sapi perah dan pedaging. Itu pengantarnya, tapi mungkin karena beliau kira ini bahas infrastruktur jalan, jadi ini (dimatikan), padahal nggak. Itu juga kan demi mendukung ketahanan pangan. Seko itu bukan hanya soal ketahanan pangan tapi juga energi. Di sana potensi untuk PLTA, ada sungai Uro'," kata Indah kepada wartawan.
Diketahui, rakor terkait pangan tersebut dihadiri langsung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri PU Dody Hanggodo, Menteri Perdagangan Budi Santoso dan sejumlah wakil menteri di Aula Tudang Sipulung, Rujab Gubernur Sulsel, Jumat (17/1). Pj Gubernur Sulsel Fadjry Djufry bersama sejumlah kepala daerah lain turut dilibatkan.
(sar/asm)