Kronologi Keluarga Pasien RSUD Andi Depu Polman Ngamuk Saat Hendak Membesuk

Sulawesi Barat

Kronologi Keluarga Pasien RSUD Andi Depu Polman Ngamuk Saat Hendak Membesuk

Abdy Febriady - detikSulsel
Kamis, 16 Jan 2025 21:53 WIB
Seorang pria mengamuk di RSUD Hajja Andi Depu Polman karena dilarang masuk bersama rombongannya.
Foto: Seorang pria mengamuk di RSUD Hajja Andi Depu Polman. (dok. istimewa)
Polewali Mandar -

Seorang pria mengamuk di RSUD Hajja Andi Depu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), saat hendak membesuk keluarganya yang dirawat. Pria tersebut ngotot masuk ke rumah sakit bersama rombongan meski dilarang pihak sekuriti.

Sekuriti RSUD Hajja Andi Depu, Anto mengatakan pria tersebut datang ke rumah sakit bersama rombongan untuk membesuk pasien pada Rabu (15/1) sekitar pukul 20.00 Wita. Namun pihak sekuriti mencegat pria tersebut dan rombongannya masuk karena pembatasan jumlah pengunjung.

"Dia maunya dikasih masuk semua keluarganya, sekitar tiga orang," kata Anto kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anto mengatakan aturan rumah sakit jumlah pembesuk pasien dibatasi yakni hanya satu orang. Sekuriti kemudian meminta pria tersebut dan rombongannya bergantian masuk ke gedung rumah sakit namun ditolak.

"Anggota (sekuriti) sudah kasih toleransi satu orang, sampaikan untuk bergantian, tapi maunya dikasih masuk semua," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Humas RSUD Hajja Andi Depu Polman, Supriadi membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan keributan karena ulah keluarga pasien memaksa masuk ke area rumah sakit sudah sering terjadi.

"Kadang terjadi hal seperti itu," kata Supriadi melalui sambungan telepon.

Dia mengungkapkan pembatasan pengunjung dilakukan karena pihak rumah sakit mendapat keluhan baik dari keluarga pasien sendiri maupun petugas medis. Sebab keberadaan pengunjung pasien yang berlebihan menimbulkan keributan.

"Sering saya dapat laporan bahwa kamar ini banyak pengunjung terlalu rebut. Itu biasa saya konfirmasi ke satpam, apalagi kalau pasien baru sudah dioperasi, butuh pemulihan, sementara ramai orang di dalam kan mengganggu. Terus, jangan sampai perawat mau kerja jadi terganggu karena begitunya semua (terlalu ramai pengunjung pasien)," bebernya.

Diapun mengaku aturan pembatasan jumlah penjaga pasien rumah sakit sudah berulang kali disampaikan kepada masyarakat. Namun keluarga pasien kerap memberikan berbagai alasan agar lolos masuk ke area rumah sakit.

"Kalau aturan 1 pasien 2 penjaga, itu sudah sering kali disampaikan. Tapi begitulah, (warga) kadang mereka alasan minta tolong karena jauh," jelasnya.

Dalam potongan video yang beredar, tampak seorang pria berbaju biru dan memakai sarung, berteriak-teriak sambil mengacungkan jari. Sejumlah warga di sekitarnya kemudian berusaha menenangkan pria tersebut.

"Satu, kenapa saya sewa (kamar) VIP? saya tidak mau seperti ini," ucap pria dalam video.

"Karena keluarga u to karambo (keluarga ku orang jauh). Dini to tengelang (orang tenggelang) to luyo (orang luyo)," ujarnya lagi dalam bahasa Mandar.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads