Viral di media sosial seorang pria mengamuk saat berada di RSUD Hajja Andi Depu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Pria tersebut mengamuk gegara dilarang masuk bersama rombongannya mengunjungi kerabatnya yang sedang dirawat.
Peristiwa itu terjadi di depan pintu masuk gedung RSUD Hajja Andi Depu Polman, Jalan Dr Ratulangi, Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali pada Rabu (15/1) sekitar pukul 20.00 Wita. Pria tersebut hendak masuk bersama tiga orang kerabatnya.
"Dia maunya dikasih masuk semua keluarganya, sekitar tiga orang," ujar sekuriti RSUD Hajja Andi Depu, Anto kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anto mengaku meminta pria tersebut dan rombongannya bergantian masuk ke area rumah sakit menjenguk pasien. Namun pria tersebut ngotot ingin masuk bersamaan dengan rombongannya.
"Anggota (sekuriti) sudah kasih toleransi satu orang, sampaikan untuk bergantian, tapi maunya dikasih masuk semua," katanya.
Sementara Humas RSUD Hajja Andi Depu Polman, Supriadi mengatakan keributan karena ulah pengunjung memaksa masuk ke area rumah sakit sudah sering terjadi. Dia mengatakan memang ada pembatasan jumlah pengunjung.
"Kadang terjadi hal seperti itu," kata Supriadi melalui sambungan telepon.
Dia mengungkapkan pembatasan pengunjung dilakukan karena pihak rumah sakit kerap mendapat keluhan baik dari keluarga pasien maupun petugas medis. Hal ini lantaran keberadaan pengunjung pasien yang berlebihan menimbulkan keributan.
"Sering saya dapat laporan bahwa kamar ini banyak pengunjung terlalu rebut. Itu biasa saya konfirmasi ke satpam, apalagi kalau pasien baru sudah dioperasi, butuh pemulihan, sementara ramai orang di dalam kan mengganggu. Terus, jangan sampai perawat mau kerja jadi terganggu karena begitunya semua (terlalu ramai pengunjung pasien)," bebernya.
Diapun mengaku jika aturan pembatasan jumlah penjaga pasien rumah sakit sudah berulang kali disampaikan kepada masyarakat. Hanya saja, keluarga pasien kerap memberikan berbagai alasan agar lolos masuk ke area rumah sakit.
"Kalau aturan 1 pasien 2 penjaga, itu sudah sering kali disampaikan. Tapi begitulah, (warga) kadang mereka alasan minta tolong karena jauh," jelasnya.
Dalam potongan video yang beredar, tampak seorang pria berbaju biru dan memakai sarung, berteriak-teriak sambil mengacungkan jari. Sejumlah warga di sekitarnya kemudian berusaha menenangkan pria tersebut.
"Satu, kenapa saya sewa (kamar) VIP? saya tidak mau seperti ini," ucap pria dalam video.
"Karena keluarga u to karambo (keluarga ku orang jauh). Dini to tengelang (orang tenggelang) to luyo (orang luyo)," ujarnya lagi dalam bahasa Mandar.
(hsr/hsr)