Cerita Mistis di Balik Hilangnya Pria di Hutan Seko Lutra 10 Hari

Cerita Mistis di Balik Hilangnya Pria di Hutan Seko Lutra 10 Hari

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 15 Jan 2025 05:30 WIB
Ilustrasi hutan
Foto: detikcom/Ari Saputra
Luwu Utara -

Pria bernama Salmon (42) ditemukan selamat usai dilaporkan hilang selama 10 hari di hutan Kalamio Seko, Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel). Terungkap cerita mistis di balik hilangnya Salmon.

Salmon awalnya meninggalkan rumahnya menuju ke sebuah hutan yang masih berada di Desa Marente, Kecamatan Seko pada Kamis (2/1). Dia bermaksud mengambil rotan yang nantinya akan digunakan untuk mengikat rakit dan digunakan pulang ke rumah melalui jalur sungai.

"Saat korban sedang berada di dalam hutan, korban bertemu dengan temannya yaitu Esrong dan Karti yang juga sedang mencari rotan, namun mereka tak sempat berkomunikasi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar Muh Arif Anwar dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat hari sudah sore, Esrong dan Karti sudah berencana untuk kembali pulang ke kampung. Mereka kemudian mencari korban di hutan.

"Namun mereka hanya menemukan rotan milik korban sedangkan korban tidak ditemukan," katanya.

ADVERTISEMENT

Esrong dan Karti lantas menunda rencana mereka pulang ke kampung hingga pukul 16.30 Wita. Hanya saja korban Salmon tetap tidak muncul juga dari hutan sehingga Esrong dan Karti berkesimpulan korban sudah pulang duluan ke kampung.

"Sekitar pukul 17.20 Wita, saksi-saksi mendatangi rumah korban untuk mengecek keberadaan korban namun sesampainya di rumah Salmon ternyata Salmon belum pulang dari hutan," jelasnya.

Kepala Desa Kerahkan 100 Warga Cari Salmon

Kepala Desa Marente, Hasier langsung menerjunkan hingga 100 orang warga untuk mencari Salmon. Menurut Hasier, dia awalnya hanya mengutus 15 orang warga saja.

"Diutus lah beberapa warga pergi menjemput di batas yang dijangkau oleh motor, sepotong perjalanan, akhirnya ditunggu na sampai jam 6 dia tidak kembali," kata Hasier kepada detikSulsel, Selasa (14/1/2025).

"15 orang warga saya suruh masuk, setelah dicek di sana tidak ada, jadi sepanjang malam (warga) waktu itu berjalan menyusuri, tapi tidak ada didapat akhirnya mereka beristirahat sekitar jam 1 malam, di pondok-pondok tempatnya ambil rotan," ucapnya.

Hingga keesokan harinya, Salmon tidak kunjung ditemukan. Saat itulah Hasier mengerahkan hingga 100 orang warga.

"Jumat-nya itu, tanggal 3-nya, kami pergi lagi kurang lebih 100 masyarakat, na kami juga tidak menemukan. Kami hanya menemukan jejak dan rotan yang sempat dia ambil, tapi justru dia bawa lebih mengarah masuk ke hutan belantara, kurang lebih tempatnya bawa itu rotan 4 kilometer dari titik lokasi tempat mencari," ungkapnya.

Beberapa hari setelah pencarian tak menemukan hasil, Hasier memutuskan menginformasikan kehilangan tersebut ke pihak Kecamatan. Hingga akhirnya tim Basarnas, BPBD dan relawan datang pada Kamis (9/1) untuk membantu pencarian.

"Kamis dia datang, hari Jumat-nya itu ada pesta pernikahan. Tetapi tim Basarnas dari Kabupaten itu meminta kami harus masuk pada hari itu Jumat pagi sehingga saya atur lah warga kurang lebih 12 orang masuk pada pagi hari Jumat itu," ucap Hasier.

"Saya menyusul bawa warga 7 orang masuk pada pagi hari Sabtu, kami bermalam pas di ujung tempat jejak itu. Jadi kami ambil ujung, di hulunya Sungai Kupang itu kami mengecek di sana," lanjutnya.

Hasier bersama Basarnas dan BPBD kemudian membagi tim menjadi 2 regu untuk menyusuri Sungai Kupang. Mereka menggunakan akses komunikasi HT.

"Seiring kami komunikasi ada tanda yang baru tempatnya beristirahat tidur, pas malam Minggu, saya dikontak jangan tinggalkan itu lokasi, buat saja camp di situ. Tidak lama kemudian setelah komunikasi itu sudah ditemukan si korban," ungkapnya.

"(Korban) ditemukan di cabang kecil Sungai Kupang dalam keadaan loyo, tapi masih bisa berbicara, tapi tidak bisa bergerak. Menurut dia sudah pasrah waktu itu, dia mengatakan entah ular memakan saya atau tuhan panggil saya, saya sudah tidak bisa bergerak, memang kakinya itu sudah luka-luka," tutup Hasier.

Salmon Ngaku Dibawa 2 Perempuan

Salmon yang selamat sempat menceritakan awal mula dia hilang di dalam hutan. Dia mengaku tanpa sadar mengikuti ajakan 2 orang perempuan masuk ke dalam hutan belantara.

"Saat mengambil rotan ada itu 2 perempuan ajak ki, tapi dia bilang saya tidak pernah bersentuhan atau berdekatan, agak jauh, paling dekat katanya itu 2 meter jaraknya," kata Hasier.

Saat mengikuti perempuan tersebut ke dalam hutan belantara, Salmon disebut diarahkan menuju sungai. Hasier menjelaskan Salmon saat itu tidak paham dengan apa yang dia lakukan.

"Katanya itu yang bawa dia mengarah ke sungai. Terus bertahan hidupnya itu hanya air saja, kemudian satu kali makan kepiting mentah," lanjutnya.

"Menurut dia (Salmon) kalau dia cabut parangnya menjauh lagi itu yang bawa dia, yang perempuan itu. Kalau dia kasi masuk parangnya mendekat lagi, memang mistis-mistis," ungkap Hasier.

Salmon akhirnya berhasil ditemukan setelah 10 hari pencarian oleh Basarnas, BPBD dan Warga. Salmon ditemukan di percabangan Sungai Kupang Seko.

"Ditemukan di cabang kecil Sungai Kupang. Dan lokasi itu sangat terjal sekali bukan lagi lokasi yang layak dilewati. Dia jurang sebelah menyebelah," tutupnya.




(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads